KISAH SEPOTONG ROTI MENJADI SEBAB PENEBUS DOSA
═══════════════════════
Abu Burdah bin Musa Al-Asyari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: "Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti."
Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan.
Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri.
Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, dan meninggalkan tempat ibadahnya itu, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan sholat dan bersujud kepada Allah terus menerus ia sangat menyesali perbuatan dosanya tersebut,
Dan dia selalu berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT dengan doa:
"YA ALLAH SUNGGUH AKU MENYESAL ATAS PERBUATANKU, AMPUNILAH DOSAKU DAN TERIMALAH TAUBATKU, AKU MEMOHON PADA-MU JIKA ENGKAU TELAH MENERIMA TAUBATKU MAKA WAFATKANLAH AKU"
70 tahun sudah ia melakukan doa ini namun belum ada tanda-tanda bahwah taubatnya diterima Allah.
Hingga akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin,
Sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu.
Rupanya di samping pondok tersebut hidup seorang pendita yang setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa bungkus roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebungkus roti.
Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian,
Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata:
"Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku."
Orang yang membagikan roti itu menjawab: "Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu bungkus roti."
Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi.
Dan ia berkata : "Sungguh aku sangat lapar tapi demi Allah Ambilah roti ini untukmu"
Seketika itu juga malaikat maut telah mencabut nyawanya Atas Perintah Allah SWT.
Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam.
Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam.
Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebungkus roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebungkus roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu.
Kepada anaknya Abu Musa berkata: "Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebungkus roti itu!" bahwasanya pahala sedekah untuk fakir miskin yang membutuhkan itu sagatlah besar.
PENULIS : ustadz Riyan Prayoga SH
Youtube : IBNU SABIL AL FAQIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar