27 Juli 2021

5 RUKUN KHOTBAH YANG HARUS DIPAHAMI - Artikel Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH


5 RUKUN KHOTBAH YANG HARUS DIPAHAMI 


Sudah menjadi salah satu syarat sahnya shalat Jum'at. Bahkan Imam Nawawi dalam kitabnya Munhaj al-Thalibin wa 'Umdatul-Muftin pada bab shalat Jumat menyebutkan bahwa syarat sah shalat Jum'at adalah khutbah.

Nabi SAW pernah bersabda: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat". Dan sepanjang hayat Nabi SAW, beliau tidak pernah shalat Jum'at kecuali didahului dengan 2 khutbah.


ADAPUN 5 RUKUN KHOTBAH YANG HARUS DIPAHAMI:

 

1. MEMBACA PUJIAN KEPADA ALLAH SWT (Hamdallah)


ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠّٰﻪِ ۰۰۰ اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِيْنَ


Alasan utama kenapa memulai khutbah dengan hamdallah adalah Ittiba'an, yakni mengikuti apa yang sudah dikerjakan Nabi SAW karena ini ibadah maka segala teknis harus mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi SAW dan tidak sekalipun Nabi SAW melakukan khutbah kecuali memulianya dengan hamdallah.


2. MEMBACA SHALAWAT KEPPADA NABI SAW

Khutbah adalah bagian dari ibadah sehingga membutuhkan dzikir kepada Allah SWT dengan penyebutan yang memuji. Dan dzikir kepada Allah SWT membuat keharusan menyebut kekasih-Nya, Muhammad SAW karena itu diwajibkan setelah hamdallah untuk membaca shoaawat kepada Nabi SAW 

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠٰﻰسَيِّدِنَا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭِﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِاَجْمَعِيْنَ

Untuk hamdallah dan shalawat, Imam Nawawi menyebutkan redaksinya sudah ditentukan yaitu 'Alhamdulillah' dan 'Allahumma Shalli'ala Muhammad'.


3. WASIAT TAQWA

Sebagaimana rukun pertama dan kedua, sebab utama wasiat masuk ke dalam rukun khutbah adalah ittiba yaitu mengikuti apa yang datang dari Nabi SAW. Selain itu juga karena memang tujuan khutbah adalah sebagai nasihat sekaligus peringatan dan ajakan untuk taat kepada perintah Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya.


Maka itu cukup dengan kalimat yang mengandung makna tersebut, baik panjang atau pendek seperti Dengan mengucap:


اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰه وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 

  Ini sudah Cukup sebagai wasiat taqwa.


4. MEMBACA AYAT AL - QUR AN

Membaca Al-Qur'an tempatnya dibebaskan, boleh di khutbah pertama atau juga di khutbah kedua. Intinya sepanjang khutbah itu harus ada ayat Al-Qur'an yang dibaca. Sang khatib dibebaskan memilih ayat apa saja dari ayat Al-Qur'an, seperti contoh:

ﺍِﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ


5. DO'A KEPADA MUSLIMIN MUSLIMAT PADA KHOTBAH KEDUA

Redaksi doanya tidak ditentukan, yang penting ditujukan untuk orang mukmin dan mukminat. Bahkan jika hanya doa untuk orang yang hadir di tempat jumatan itu saja diperbolehkan dengan kalimat: rahimakumullah. sebagai contoh:

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ، ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ . ﺍَْﻷَﺣْﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍْﻷَﻣْﻮَﺍﺕِ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ . وَيَاقَضِيَ الْحَاجَاتْ. اِنَّكَ عَلٰی کُلِّ شَيْءٍقَدِيْرٌ .


Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kekeliruan.


Penulis : Ustadz Riyan Prayoga SH



Sahabat hikmah, jangan lupa Share agar bisa bermanfaat bagi orang lain juga, 

Dan Mohon ke ikhlasan Anda untuk SUBSCRIBE channel Youtube Saya: 

IBNU SABIL ALZAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar