24 November 2021
A7. Khotbah Pdf HUKUM MAKMUM MENDAHULUI IMAM oleh Ustadz Riyan Prayoga SH
23 November 2021
Khotbah Jum at PDF, MELIHAT ALLAH DIHARI KIAMAT LEBIH NIKMAT DARI SURGA
MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT LEBIH NIKMAT DARI SURGA
Ahli Sunnah wal Jama’ah mengimani bahwasanya kaum Muslimin akan melihat Allah SWT pada hari Kiamat secara jelas dengan mata kepala mereka sebagaimana mereka melihat bulan di malam bulan purnama. Dan Mereka tidak berdesak²kan dalam melihat-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا.
Innakum sataruuna rabbakum, kamaa tarauna hadzal qomar lailatal badr, La tudhammuna fii rukyatih. Fa inista tho'tum alla ta'labuu 'alaa shalati qabla tholuu 'issyamsi, waqabla ghuru bihaa faf 'aluu.
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian, sebagaimana kalian melihat bulan pada malam purnama, kalian tidak terhalang (tidak berdesak-desakan) ketika melihat-Nya. Jika kalian melakukan shalat sebelum Matahari terbit (shalat Subuh) dan sebelum terbenamnya (shalat ‘Ashar), maka lakukanlah.”
Kaum Mukminin akan melihat Allah SWT di padang Mahsyar, kemudian akan melihat-Nya lagi setelah memasuki Surga, sebagaimana yg dikehendaki oleh Allah SWT. "Firman Allah:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ Wujuuhu yauma izin nadhiratu
ilaa rabbiha naa thirah.
“Wajah-wajah (orang² mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nya mereka melihat.” [Al-Qiyaamah: 22-23]
Melihat Allah SWT merupakan kenikmatan yg paling dicintai bagi penghuni Surga. "Firman Allah:
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ Lilladzina ahsanul husnaa wa ziyadah.
“Bagi orang² yg berbuat baik, ada pahala yg terbaik (Surga) dan tambahannya.”[Yunus: 26]
Rasulullah SAW menafsirkan lafazh زِيَادَةٌ (tambahan), pada ayat di atas dengan kenikmatan dalam melihat wajah Allah, sebagaimana diriwayatkan:
عَنْ صُهَيْبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، قَالَ: يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيْدُوْنَ شَيْئًا أَزِيْدُكُمْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوْهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوْا شَيْئاً أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ… وَزَادَ: ثُمَّ تَلاَ هَذِهِ اْلآيَةَ: لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ
Dari Shuhaib Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila ahli Surga telah masuk ke Surga, Allah berkata: ‘Apakah kalian ingin tambahan sesuatu dari-Ku?’ Kata mereka: ‘Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam Surga dan menyelamatkan kami dari api Neraka?’ Lalu Allah membuka hijab-Nya, maka tidak ada pemberian yg paling mereka cintai melainkan melihat wajah Allah Azza wa Jalla. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat ini: ‘Bagi orang-orang yg berbuat baik, ada pahala yg terbaik (Surga) dan tambahannya.’” [Yunus: 26][3]
Adapun di dalam kehidupan dunia, maka tidak ada seorang pun yg dapat melihat Allah,
sebagaimana firman-Nya:
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
La tudrikuhul abshar, wa huwa yudrikul abshar, wa huwallathiful khabiir.
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dia-lah Yang Maha halus lagi Maha Mengetahui.” [Al-An’aam: 103]
Allah Subhanahu wa Ta’ala pernah Berfirman kepada Nabi Musa As.
قَالَ لَنْ تَرَانِي
Qaala lann tarani
“Kamu sekali-kali tidak dapat melihat-Ku.” [Al-A’raaf: 143]
Demikian juga sabda Rasulullah SAW:
تَعَلَّمُوْا أَنَّهُ لَنْ يَرَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رَبَّهُ عَزَ وَ جَلَّ حَتَّى يَمُوْتَ.
Ta 'allamuu annahu layaraa, ahadu minkum rabbahu 'aza wajalla hatta yamuut.
“Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yg akan bisa melihat Rabb-nya hingga ia meninggal dunia.”[4]
Juga pernyataan ‘Aisyah Ra, ia berkata:
مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ عَلَى اللهِ الْفِرْيَةَ.
Man za'ama anna muhammadan SAW ra aa rabbahu faqad a'dsoma 'alallahil firyah.
“Barangsiapa menyangka bahwasanya Muhammadٍ SAW, melihat Rabb-nya, maka orang itu telah melakukan kebohongan yang besar atas Nama Allah.”
Adapun orang² kafir, mereka tidak akan bisa melihat Allah SWT selama²nya, begitu juga di akhirat nanti, sebagaimana firman-Nya:
كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ
Kalla innahum 'an rabbihim yauma idzin lamahjuubun.
“Sekalipun tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar² terhalang dari (melihat) Rabb mereka.” [Al-Mu-thaffifin: 15]
Ayat ini dijadikan dalil oleh Imam asy-Syafi’i rahimahullah dan lainnya bahwa ahli Surga akan melihat wajah Alla Azza wa jalla. Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
فَلَمَّا أَنْ حُجِبُوْا هؤُلاَءِ فِي السَّخَطِ كَانَ فِي هَذَا دَلِيْلٌ عَلَى أَنَّهُمْ يَرَوْنَهُ فِي الرِّضَا.
Falamma anhujibuu Ha ula-i fissa khathi kana fii Hadza dalil, 'ala annahum yaraunahu fiiridho.
“Tatkala Allah menghijab (menghalangi) orang kafir dari melihat Allah dalam keadaan murka, maka ayat ini sebagai dalil bahwa wali-wali Allah (kaum Mukminin) akan melihat Allah dalam keadaan ridha.”[6]
File PDF
Materi Khotbah oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH
Ukuran kertas A4, pon huruf 9, pon arab 14
Silahkan dipergunakan untuk konsep khotbah anda dimanapun berada, sebelumnya kami mohon keikhlasan anda untuk membantu SUBSCRIBE channel Youtube kami : Ustadz Riyan Prayoga SH
File PDF nya silahkan klik link dibawah ini:
Password: A1960