21 Februari 2022

ASAL MULA BACAAN TAHYAT DALAM SHALAT Atikel Khotbah Oleh Ustadz Riyan Prayoga SH

 ASAL MULA BACAAN TAHYAT DALAM SHALAT



السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ 


 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.


أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

 

Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati Allah

Marilah kita bersama sama

Meningkatkan

Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah

Dengan

berusaha agar bisa selalu Istiqomah

Dalam menta'ati Allah dan Rasulnya

Baik dihati ,dilisan dan pada perbuatan sehari hari.


Pada kesempatan siang hari ini

Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu


ASAL MULA BACAAN TAHYAT DALAM SHALAT


Jama'ah shalat Jum'at yang dimuliakan Allah


Seandainya kita mengetahui bahwa sebagian dari bacaan shalat itu adalah dialog Rasulullah Saw dengan Allah Swt, tentu kita tidak akan terburu-buru melakukannya.


Allahu Akbar, ternyata bacaan shalat itu dapat membuat kita seperti berada di Syurga. Mari kita renungkan kisah berikut ini.


Singkat cerita, pada malam itu Jibril As mengantarkan Rasulullah Saw naik Sidratul Muntaha. Namun Jibril tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril As pun mengatakan kepada Rasulullah Saw untuk melanjutkan perjalanannya sendiri tanpa dirinya.


Rasulullah Saw pun melanjutkan perjalanan sambil terkagum-kagum melihat indahnya Istana Allah Swt hingga tiba di Arsy.


Percakapan Rasulullah Dengan Allah Swt

Setelah sekian lama menjadi Rasul, inilah pertama kalinya Nabi Muhammad Saw berhadapan dan berbincang secara langsung dengan sang Khaliq-Nya.


Bayangkan, betapa indah dan luar biasa dahsyatnya moment ini. Inilah percakapan antara Nabi Muhammad Saw dengan Allah SWT.


Rasulullah Saw pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada Allah Swt:


“Attahiyatul Mubarakatush Shalawatu Thayyibaatulillah” yang artinya Semua penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah.


Kemudian Allah Swt menjawab: 

“Assalamu’ alika ayyuhan Nabiyyu warahmatullahi wa barakaatuh".

Yang artinya “Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat Allah dan segala karunianya”.


Mendapakan jawaban seperti ini, Rasulullah Saw tidak merasa jumawa atau berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya. Inilah yang membuat kita sangat terharu. Beliau menjawab dengan ucapan :


“Assalamu’alaina wa’ala ibadillahish shalihiin”= Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba Allah yang shalih.


Sang khaliq dan  Sang Pencipta dan Ciptaan-Nya dan beliau saling menghormati satu sama lain, menghargai satu sama lain. Dan lihat betapa Rasulullah Saw mencintai kita umatnya, bahkan beliau tidak lupa dengan kita beliau di hadapan Allah Swt.


Melihat peristiwa tersebut, para malaikat yang menyaksikan dari Sidratul Muntaha tergetar dan terkagum-kagum. Betapa Rahman dan Rahim Allah Swt, betapa mulianya Nabi Muhammad Saw.

Kemudian para malaikat-pun mengucap dengan penuh keyakinan:


“Asyhadu Alla ilaaha illallah, wa asy hadu anna Muhammadar Rasuluhu”, yang artinya Kami bersaksi bahwa tiada Illah selain Allah dan kami bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba Allah dan Rasul Allah.


Jadilah rangkaian percakapan dalam peristiwa tersebut menjadi suatu bacaan dalam shalat yaitu pada posisi tahiyat awal dan akhir. Yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi sebagai sanjungan seorang individu yang menyayangi umatnya.


Masyiral muslimin rahimaku Mullah...


Berapa banyak diantara kita ummat Islam yg shalatnya masih terburu


Shalat kita masih seperti dikejar kejar hantu,

Kita utamakan Kuantitas yg banyak

Tapi kita lupa bahwa Ibadah itu bukan mengejar target

Tapi utamakan Kualitas atau mutunya.


Bisa kita bayangkan

Kalau setiap bacaan dipercepat


Kita kehilangan

Dualogh dengan Allah dalam Alfatihah,

Kita kehilangan do'a yg 8 macam setiap duduk diantara dua sujud,

Kita kehilangan nikmat shalat

Apa lagi 

Ketika dialog antara Allah dan Rasul disetiap tahhiyat.


Yg lebih parah

Kita kehilangan 

Tuma'ninah didalam shalat,

Sementara shalat yg tidak tuma'ninah

Dianggap belum shalat


Sementara

Kewajiban mengerjakan setiap gerakan salat dengan tuma'ninah ini didasarkan pada salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim.


Dari sahabat Abu Hurairah ra beliau berkata, Sesungguhnya Rasulullah saw satu ketika masuk masjid. Kemudian ada seorang laki-laki memasuki masjid itu dan ia pun salat. Lalu, orang itu datang dan memberi salam kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw pun menjawab salamnya dan bersabda, Kembalilah dan ulangilah salatmu, karena kamu belum salat (dengan salat yang sah)!”


Kemudian laki-laki itu pun kembali dan mengulangi salatnya seperti semula. Kemudian ia datang kembali menghadap Nabi Muhammad saw sambil memberi salam kepada beliau. Maka Rasulullah saw bersabda, Wa’alaikum salaam.” Kemudian beliau bersabda, Kembalilah dan ulangi salatmu karena kamu belum salat!”


Sehingga ia pun mengulanginya sampai tiga kali. Maka, laki-laki itu berkata, Demi Zat yang mengutus anda dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari salat seperti ini, maka ajarilah aku.”


Beliau Nabi Muhammad saw pun bersabda, Jika kamu berdiri untuk salat, maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al-Qur'an. Kemudian rukuklah hingga benar-benar tuma'ninah (tenang dan mapan) dalam rukuk itu, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak lurus (i'tidal), kemudian sujudlah sampai engkau tuma'ninah dalam sujud, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga tuma'ninah dalam keadaan dudukmu. Kemudian lakukanlah semua itu di seluruh rakaat salatmu. (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)


Berdasarkan hadist yg telah kita dengarkan tadi,

para ahli fikih menyimpulkan setidaknya ada empat gerakan rukun dalam salat yang wajib tuma’ninah yaitu:

1. Tuma'ninah ketika rukuk.

2. Tuma'ninah ketika i'tidal.

3. Tuma'ninah ketika sujud.

4. Tuma'ninah ketika duduk di antara dua sujud.


Dengan demikian, ketika seseorang salat, sebelum berpindah ke gerakan selanjutnya maka seharusnya tidak tergesa-gesa dan melakukan tuma’ninah atau diam sejenak dalam empat gerakan di atas kira-kira lamanya setara dengan ketika mengucap subhanallah.

 

Demikianlah

Khutbah kita untuk kali ini

Semoga

Moment isro'Mi'roj ini bisa jadi acuan untuk kita semua agar kedepannya

Lebih memperhati kan Tuma'ninah

Disetiap sholat.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ


KHUTBAH KE2


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.


أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.


إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللهُمَّ

رَبَّنَا ظلمناأَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً 

وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 عِبَادَاللهِ.


إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ



UNDUH FILE PDF 1

UNDUH PDF 2


19 Januari 2022

RIBA ADALAH SALAH SATU DOSA BESAR oleh Ustadz Riyan Prayoga SH

RIBA ADALAH SALAH SATU DOSA BESAR


Assalamu`alaikum Wr. Wb

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ،أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى الِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ, أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰوٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ  (البقرة.278) 

Al ayah.Amma ba’du..


Kaum muslimin, rahimakumullah.

Marilah bertaqwa kpd Allah dgn sebenar²  takwa. Dg ketaqwaan seperti yg dikehendaki Allah SWT yaitu kepatuhan yg sebenar²nya, Allah swt  berfirman : Dan tidaklah pantas bagi laki² yg mukmin dan perempuan yg mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yg lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya,maka sungguh,dia telah tersesat dg kesesatan yg nyata.(Qs.Al-Ahzab:36.)


Kaum muslimin, rahimakumullah. Ayat : 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوۡا مِمَّا فِى الۡاَرۡضِ حَلٰلًا طَيِّبًا,

suatu  hari dibacakan di hadapan Rasulullah Saw, kemudian Sa’ad bin Abi Waqqas berdiri & berkata, “Wahai Rasulullah berdoalah kpd  Allah agar menjadikanku orang yg Makbul  doanya.” Rasulullah bersabda:“Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu maka engkau akan menjadi orang yg dikabulkan doanya.Demi Zat yg jiwa Muhammad berada dlm genggamanNya, sungguh seorang hamba yg memakan sesuap makanan haram dlm perutnya maka tidak akan diterima amal ibadahnya selama 40 hari,dan siapa saja yg dagingnya tumbuh dari pekerjaan tidak halal dan hasil Riba maka Neraka lebih pantas untuknya.”(HR.Thabrani). 

Kaum muslimin, rahimakumullah. Ketahuilah, bahwa “riba” adalah salah satu di antara sekian banyak perkara yg diharamkan oleh Allah azza wajalla .seperti firmannya ;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰوٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Wahai orang-² yg beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yg belum dipungut) jika kamu orang beriman.(Al Baqarah:278) .


 Ancaman bagi pelaku riba setelah datang kepadanya penjelasan maka Allah menyatakan perang thd pelaku Riba, Allah berfirman: 

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ

“Kemudian jika kamu tidak mau (meninggalkan riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (Qs:Al-BAqarah:279).


Rasulullah SAW juga melaknat pemakan riba, yg memberi, yg mencatat dan dua saksinya. Beliau bersabda : “Mereka semua sama.” (HR Muslim). 


Bila pelaku Riba adalah indifidu atau pribadi maka Allah menyatakan perang secara pribadi,bila pelakunya masyarakat (semisal program desa yg mengandung unsur riba),atau sekelompok orang ,maka kelompok inilah yg akan diperangi Allah swt.dan Bila Negara yg melakukan transaksi Riba dan membolehkan lembaga2 riba beroperasi berarti Negara ini menyatakan perang melawan Allah swt.

Dlm ayat lain Allah Berjanji  akan memusnahkan Harta Riba.Allah berfirman:

. يَمْحَقُ اللهُ الرِّبَوا وَيُرْبِى الصَّدقَتِ واللهُ لاَيُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ اَثِيْم

 “Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah  dan Allah tidak menyukai Setiap orang yg tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”.(Q.S.Al-Baqarah:276).


Nabi juga bersabda: “Sesungguhnya (harta) riba, walaupun banyak jumlahnya, pada akhirnya akan menjadi sedikit.” (HR. Imam Ahmad, Ath Thabroni & Al-Hakim).

Dlm Riwayat lain dikatakan : Bahwa Harta Riba Akan Berkurang sedikit demi sedikit seperti berkurangnya Bulan Purnama tgl 15 menuju Bulan sabit tgl 30,hingga hilang tenggelam tak berbekas.karena tdk ada keberkahan didalamnya. 


Dari Ibnu Mas’ud, Nabi Saw bersabda, “Tidaklah seorang itu memperbanyak harta dari riba kecuali kondisi akhirnya adalah kekurangan/kemiskinan” [H.R.Ibnu Majah].


Bahwa riba adalah bagian dari 7 dosa besar yg telah ditetapkan oleh Allah sebagaimana hadits Nabi saw ,beliau bersabda : Jauhilah oleh kalian 7 hal yg mencelakakan". Para shahabat bertanya,"Apa saja ya Rasulallah?".Rosulullah menjawab:"Syirik kpd Allah, sihir, membunuh nyawa yg diharamkan Allah kecuali dgn hak,Makan riba, Makan harta anak yatim,lari dari peperangan dan menuduh zina ." (Hadits Muttafaq alaihi). 

Demikian khutbah kali ini .Semoga Allah memberikan kita kecukupan dgn rezeki yg halal, sehingga kita tidak memerlukan dgn yg haram, dan semoga Allah memberikan  kita kelapangan Rizki, sehingga kita tidak memerlukan bantuan orang lain. Aamiin ya Robbal Alamiin . 

بَارَكَ اللّٰه لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللّٰهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ. إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، 

---------------------------------------------------------------

الخطبة الثانية

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ 

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا

اَللّٰهُمَّ اَكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةًوَقِنَا عَذَابَ النَّار 

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 عِبَادَاللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ


Link Download Khutbah ini:

1. DOWNLOAD FILE PDF KHUTBAH


06 Januari 2022

KHUTBAH JUM'AT - BURUK SANGKA oleh Ustadz Riyan Prayoga SH

 

KHUTBAH  JUM'AT

BURUK SANGKA Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH


الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ 

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati Allah

Marilah kita bersama sama

Meningkatkan

Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah

Baik dengan hati,ucapan dan perbuatan

Semata mata karna Allah.


Pada kesempatan siang hari ini

Khotib akan mengetengah kan satu judul Khutbah yaitu


BURUK SANGKA


Jama'ah shalat Jum'at yang dimuliakan Allah


Sungguh segala perbuatan kita dalam kehidupan sehari hari tidak terlepas dari desas desus celotehan manusia

Yang senang kepada kita akan berbicara kebaikan.

Yang kurang senang dengan kita akan bicara keburukan.

Yg tidak kenal dengan kita akan bicara sesuai apa yg mereka lihat. 

Kemudian mereka mulai berceloteh

Yang hatinya  bersih lebih memilih diam dari pada membicarakan orang lain.

Namun tidak sedikit manusia yg hatinya

Belum mantab dalam memahami apa apa yg dilarang Allah

Sehingga 

Lisannya sangat ringan untuk berbicara sekehendak hati nya.


Alkisah dalam Satu Riwayat Lukmanul Hakim dan anak sedang melakukan perjalanan jauh sambil menuntun onta dan terlihat beberapa barang diletakan di punggung onta trsbt. 

             

Sampailah mereka berpapasan dengan pedagang pertama; 

Dan Pedagang itu berkata: "dasar bodoh kalian onta yang kuat dan kekar kok tak dinaiki oleh salah satu dari kalian dasar bodoh".

Lukman kaget dan menyuruh anaknya menaki onta trsbt. 

             

Taklama kemudian mereka berpapasan dgn pedagang ke dua, diapun berkata; "dasar anak tak tau diri, masa ayahnya dusuruh menuntun onta yg dinaiki anaknya". sang anak kaget dan turun menyuruh ayahnya naik onta trsbt. 

             

Taklama kemudian mereka berpapasan lagi dgn pedagang ke tiga "tega nian ini sang ayah, masa anaknya yg belum besar disuruh menuntun onta sedang ayahnya bersantai diatas onta. ..... dasar takpunya perasaan" Lukmanul Hakim Kembali kaget dan mengajak anaknya untuk naik ke atas onta bersama. 

             

Taklama kemudian mereka berpapasan dgn pedagang ke empat ; "dasar tak punya otak,onta dinaki dua orang di tambah barang pula, kasihanilah onta itu tuan". 

             

kemudian Lukmanul Hakim  berkata pada anaknya, Kita telah mendapat pelajaran dari hal ini.


Ketika kita mengharap nilai dari manusia maka akan sepeti inilah ,kita jadi serba tdk  Jelas. Dan orang lain akan menilai kita dengan se enaknya. 

             

Ma'asiral Muslimin Wa Zumratal Mu'minin Rahimah Kumullah. 

 

Apabila kita berbuat baik, Orang lain mungkin akan berperasangka ada maksud-maksud buruk dibalik perbuatan baik yg kita lakukan,


Tapi tetaplah berbuat baik.

terkadang orang berpikir secara tdk masuk akal dan Egois tetapi bagaimanapun juga terimalah mereka apa adanya. 

                  

Apabila kita jujur dan terbuka orang lain mungkin akan menipumu tetapi tetaplah berbuat jujur dan terbuka. 

             

Apa yang kita bangun bertahun-tahun lamanya dapat dihancurkan orang lain hanya satu malam saja, tetapi janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

 

Kebaikan yang kau lakukan hari ini mungkin besok dilupakan orang, tetapi teruslah berbuat baik, berikan yg terbaik dari apa yg kita miliki dan mungkin itu takan perna cukup, tetapi tetplah berikan yg terbaik yg kita bisa. 

             

Sadarilah bahwa semuanya itu adalah urusan kita dengan Allah,  

Dan Tetaplah percaya bahwa ALLAH melihat orang-orang yg jujur dan Sanggup melihat ketulusan hati kita.


Firman Allah SWT

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا


Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempu­nyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung­jawabannya.

( QS. Al-Isra' : 36 )


Di dalam satu hadis disebutkan 

"إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ؛ فَإِنَّ الظَّنَّ أكذبُ الْحَدِيثِ"

Jauhilah oleh kalian prasangka. Karena sesungguhnya pra­sangka itu adalah pembicaraan yang paling dusta.


Demikianlah khutbah Jum'at ini

Semoga dengan tekad yg kuat kita masih diberikan Taufik dan hidayah terutama kemampuan menjaga lisan


Aamiin Allahhumma Aamiin.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ


KHUTBAH KE2


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللهُمَّ

رَبَّنَا ظلمناأَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً 

وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 عِبَادَاللهِ.


إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Aqimusshalah. 


Link DOWNLOAD file PDF: 

Download PDF 1


Download PDF 2


     SUBSCRIBE 

Channel Youtube Admin


09 Desember 2021

TANGISAN YANG MENGGONCANG ARSY. OLEH: USTADZ RIYAN PRAYOGA SH


 TANGISAN YANG MENGGONCANG ARSY. 

(khotbah Jum'at)

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

KHOTBAH PERTAMA 

 

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠّٰﻪِ ۰۰۰ اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِيْنَ

خَلَقَ اْلاِنْسَانَ فِيْ اَحْسَنِ تَقْوِيمْ ¤ وَجَعَلَ الْجُمْعَۃِ بِنَيْلِ الْمَغْفِرَة ¤

ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟٰﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠّٰﻪُوَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهْ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ¤

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠٰﻰسَيِّدِنَا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭِﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِاَجْمَعِيْنَ ¤ اَمَّابَعْدُ ¤

فَيَاعِبَادَاﷲ ¤

َََﺍِﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ ¤

فَيَااَيُّهَا اْلحَاضِرُوْنَ ¤ مَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰه ¤ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰه وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ¤

 

Suatu hari Habibunaa Muhammad  Duduk Sendiri dalam Keadaan MENANGIS, akibat Tangisan Nabi sampai MENGGONCANGKAN ARASYnya ALLAH .

Allah yang Maha Tahu, apa sebab gerangan yang menyebabkan KekasihNya menangis memanggil Jibril dan mengatakan :

"Wahai Jibril turun temui KekasihKu Muhammad, Sampaikan salam Ku dan tanyakan Apa sebab gerangan yang menyebabkan Dia Menangis...???" 


Kenapa bukan Allah  langsung menanyakan kepada KekasihNya...???

Kenapa mesti melalui Jibril...???

Apa Hikmahnya...???

Allah  Hendak memberi Tahukan kepada Jibril, seluruh Malaikat, Jin, Manusia bahkan kepada seluruh Makhluq BAHWA Muhammad 

itu adalah "K E K A S I H K U" 


Maka Turunlah Jibril menemui Habibunaa Muhammad  dan Mengatakan :


"Yaa Habiballah. Sesungguhnya Allah TuhanMu Mengirim Salam KepadaMu dan Menanyakan Apa Gerangan yang Menyebabkan Engkau Menangis...???" 


Jawab Habibunaa Muhammad :

"Wahai Jibril, yang menyebabkan Saya Menangis, Saya teringat ucapan terakhir SaudaraKu 'Isa Ibnu Maryam (Nabi 'Isa AS) sebelum di angkat oleh Allah SWT yang ada dalam Al Qur'an Surah Al Maidah Ayat 118 :

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana "


Wahai Jibril, dengan ucapan 'Isa ini menandakan 'Isa berlepas tangan terhadap urusan ummatNya, tidak mau bertanggung jawab lagi, semua urusan ummatNya telah di serahkanNya secara bulat-bulat kepada Allah . Apakah Allah  mau menyiksa atau mengampuni.

TAPI Saya Wahai Jibril tidak mau BERPISAH dengan UMMATKU di DUNIA ini kalau tidak ada JAMINAN KESELAMATAN BUAT UMMATKU dari ALLAH". 


Akhirnya Jibril kembali melapor kepada Allah 

tentang pertemuannya dengan Habibullah Muhammad , padahal Allah  lebih Mengetahuinya.


Kemudian Jibril di perintahkan turun kembali dan membawa satu Surah dalam Al Qur'an Yaitu Surah Ad Dhuhaa. 

Setelah Jibril selesai membaca Surah ini, kemudian Jibril Mengulang-ulang Ayat 5

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.


Maka Habibunaa Muhammad  mendengar Jibril Mengulang-ulang Ayat ini, Maka Habibunaa Muhammad kembali MENANGIS dan TERSUNGKUR SUJUD SYUKUR.


Lama Habibunaa Muhammad dalam SujudNya Menangis, kemudian bangun berhadapan kembali dengan Jibril dan Habibunaa Muhammad  Berkata :


"Wallaahii Yaa Jibril, Walladzii Nafsu Muhammadin Bi Yadihi, Laa Ardha Wa Wahidun Min Ummati Yudzhibu Fiin Naar." 


Demi Allah Wahai Jibril, dan Demi Jiwa Muhammad yang Berada Dalam Genggaman TanganNya ( KekuasaanNya ) :


Saya tidak akan Pernah Ridha, 

Saya tidak akan Pernah Senang, 

Saya tidak akan Pernah Gembira

A P A P U N yang Allah akan Berikan KepadaKu K A L A U Nanti di Akhirat masih ada UmmatKu yang di SIKSA di NERAKA JAHANNAM walau Cuma Satu Orang. 


"INILAH Bentuk Kecintaan dan Kasih Sayang Habibunaa Muhammad  Kepada kita UmmatNya".

Ucapan Habibunaa Muhammad  Ini MERUPAKAN HAKIKAT TAFSIR Ayat 107 Surah Al Anbiyaa :


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Tidaklah Kami MENGUTUS Engkau ( Muhammad ) Melainkan Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam.

 

ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ، ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ . وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّّهُ هوَالسَّمِيعُ الْعَلِيْم . وَﻗُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ 

KHOTBAH KE DUA

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ

اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَبِهِ وَ كَفَرَ 

وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقَ وَالْبَشَرِ

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلَّمُ تَسْلِيْمًا كَثِيْرً۰ اَمَّابَعْدُ ۰ فَيَاعِبَادَاﷲ 

َََﺍِﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ

:ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ، ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ .

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰسَيِّدِنَا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁلهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنْ

 

DOA :

 

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ، ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ . ﺍَْﻷَﺣْﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍْﻷَﻣْﻮَﺍﺕِ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ . وَيَاقَضِيَ الْحَاجَاتْ. اِنَّكَ عَلٰی کُلِّ شَيْءٍقَدِيْرٌ .

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا, وَرِزْقًا طَيِّبًا, وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً 

 

ﺭَﺑَﻨَﺎ ﺀَﺍﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍْﻷَﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨّﺎﺭِ

 

عِبَادَاللّٰه

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ 

وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْی

َيَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ . فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْ كُمْ

وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ


Semoga Blog ini berguna untuk anda, Silahkan Follow atau ikuti Blog ini agar anda tidak ketinggal update kami.


• Silahkan tekan Like dan Komentar Sebagai Tanda Anda telah hadir di Blog ini dengan niat baik.


DOWNLOAD file PDF TANGISAN YANG MENGGONCANG ARSY


• Jika Anda ingin Pahala tambahan yang di Ridhoi Allah silahkan bagikan Artikel ini. 


• Jika Artikel ini bermanfaat untuk anda atau membantu anda, kami mohon bantuannya untuk SUBSCRIBE Channel Youtube Kami 

Klik disini : S U B S C R I B E



TERIMA KASIH

05 Desember 2021

KISAH NYATA KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1-12 RABI-UL AWAL (Kisah Maulid Nabi yang Sebenarnya) Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH



KISAH NYATA KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1-12 RABIU AWAL.


Hadiah istimewah buat pengunjung Klik Disini:

DAPATKAN PULSA 100.000 GRATIS


• Dari tanggal 1 sampai tanggal 12 Rabiul Awal.

• KISAH MAULID NABI YANG SEBENARNYA.

  

Malam Pertama Rabiul Awwal

Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminatuzzuhriyyah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. 

  

Pada malam ke 2 :

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah swt. 

  

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil : 

“Wahai Aminatuzzuhriyyah sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah swt. 

  

Pada malam ke 4 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas. 

  

Pada malam ke 5 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah mimpi bertemu dengan Nabi Allah Ibrahim as. 

  

Pada malam ke 6 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta 

  

Pada malam ke 7 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak. 

  

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan : 


“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah swt Pencipta Alam Semesta. 

  

Pada malam ke 9 :

Allah swt semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminatuzzuhriyyah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminatuzzuhriyyah 

  

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat tanah Tha’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw. 

  

Bersambung Ke:

HALAMAN SELANJUTNYA



KISAH MENJELANG KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1 - 12 RABIUL AWAL, oleh Ustadz Riyan Prayoga SH Bagian 2

 


SEKILAS KISAH DETIK² KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1-12 RABI-UL AWAL

  


PADA MALAM KE 11:


Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw. 

  

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Rabi’ul-Awwal di sepertiga malam. 

  

Di malam ke 12 langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Aminatuzzuhriyyah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.

Tiba-tiba Aminatuzzuhriyyah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan. 

  

Wanita pertama datang berkata : 

”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminatuzzuhriyyah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Allah untuk menemanimu. 

  

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira : 

“Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim as yang diperintahkan Allah swt untuk menemanimu. 

  

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga : 

Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah untuk menemanimu. 

 

Datanglah wanita ke empat : 

”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah.” 

  

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata2. 

  

Keajaiban berikutnya Aminatuzzuhriyyah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda. 

  

Detik berikutnya Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya. 


Bersambung Ke:

HALAMAN SELANJUTNYA


Keterangan klik halaman selanjutnya setelah masuk buka pada KOMUNITAS

24 November 2021

SUSUNAN DZIKIR HABIS SHALAT OLEH USTADZ RIYAN PRAYOGA SH

 





DOWNLOAD PDF SUSUNAN DZIKIR HABIS SHALAT

A7. Khotbah Pdf HUKUM MAKMUM MENDAHULUI IMAM oleh Ustadz Riyan Prayoga SH


HUKUM MAKMUM MENDAHULUI IMAM

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ – أَوْ: لاَ يَخْشَى أَحَدُكُمْ – إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الإِمَامِ، أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ
“Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak takut, jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadikan rupanya seperti bentuk keledai?” (HR. Bukhari no. 691 dan Muslim no. 427)

Hukuman ini karena dia telah berbuat jelek (melakukan pelanggaran) dalam shalat, yaitu mendahului imam dengan sengaja. Seandainya dia shalat dalam rangka mengharap pahala, namun tidak takut dengan hukuman ini, maka Allah Ta’ala akan mengubah kepalanya seperti kepala keledai.
Dari sahabat Al-Barra’ bin ‘Azib ra. beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، لَمْ يَحْنِ أَحَدٌ مِنَّا ظَهْرَهُ، حَتَّى يَقَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا، ثُمَّ نَقَعُ سُجُودًا بَعْدَهُ
“Jika Rasulullah SAW mengucapkan “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, tidak ada seorang pun dari kami yg membungkukkan punggungnya sebelum Rasulullah SAW  benar-benar (meletakkan kepalanya) bersimpuh dalam sujud, barulah setelah itu kami bersujud.” (HR.Bukhari no. 690 dan Muslim no.474)

Dulu, sahabat Nabi SAW, mereka menunggu di belakang Nabi yang bertindak sebagai imam, dalam kondisi mereka tetap berdiri (i’tidal). Sampai Rasulullah SAW,  membungkukkan badan dan bertakbir, kemudian meletakkan dahinya di lantai (sudah benar-benar dalam posisi sujud), barulah mereka mengikuti Rasulullah SAW  untuk turun sujud.

Terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
لا وحدك صليت، ولا بإمامك اقتديت
“Engkau tidak shalat sendirian, dan tidak pula menjadikan seseorang sebagai imam yang diikuti.”
Orang yang dinilai tidak shalat sendirian dan juga tidak shalat berjamaah, berarti shalatnya tidak sah.

Juga terdapat riwayat dari sahabat Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau melihat seseorang yang mendahului imam dengan sengaja, kemudian berkata kepadanya,
لا صليت وحدك، ولا صليت مع الإمام، ثم ضربه، وأمره أن يعيد الصلاة
“Engkau tidak shalat sendirian, tidak pula shalat bersama imam. Kemudian Ibnu ‘Umar memukulnya dan memerintahkannya untuk mengulang shalat.”

Seandainya shalat orang itu sah, tentu sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu tidak memerintahkannya untuk mengulang shalat.

Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَإِذْ قَالَ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] ، فَقُولُوا: آمِينَ، يُجِبْكُمُ اللهُ فَإِذَا كَبَّرَ وَرَكَعَ فَكَبِّرُوا وَارْكَعُوا، فَإِنَّ الْإِمَامَ يَرْكَعُ قَبْلَكُمْ، وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
“Apabila kalian shalat, luruskanlah shaf-shaf kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian. Apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Dan apabila dia mengucapkan, “Ghairil maghdhubi ‘alaihim wala adh-dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat)”, maka katakanlah, “Amin.” Niscaya Allah mencintai kalian. Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan rukuklah kalian, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat (kepala) dari rukuk sebelum kalian.”

Lalu Rasulullah SAW  bersabda:
فَتِلْكَ بِتِلْكَ وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا: اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعُ اللهُ لَكُمْ، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ وَإِذَا كَبَّرَ وَسَجَدَ فَكَبِّرُوا وَاسْجُدُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
Lalu gerakan demikian diikuti dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata, “Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujinya)”, maka katakanlah, ‘Allahumma Rabbana laka al-hamdu’ (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untuk-Mu), Niscaya Allah akan mendengarkan kalian. Karena Allah berkata melalui lisan Rasulyllah SAW, “Sami’allahu liman hamidah.” Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah kalian, karena imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi,
فَتِلْكَ بِتِلْكَ، وَإِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ أَوَّلِ قَوْلِ أَحَدِكُمْ: التَّحِيَّاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

“Lalu gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat, maka hendaklah doa pertama kalian adalah, “Doa Tasyahud sampai akhir doa tasyahhud).” (HR. Muslim no. 404)

Banyak di antara kita masih salah dan keliru dalam memahami hadits ini. Saat ketika imam mulai bertakbir, mereka pun langsung ikut takbir, dan ini adalah suatu kesalahan. Tidak sepatutnya makmum bertakbir, sampai dia menunggu imam betul-betul selesai bertakbir dan diam. Inilah yang dimaksud dengan Sabda Rasulullah SAW : 
فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا              
( Apabila dia (imam) Selesai bertakbir, maka bertakbirlah kalian. )

Imam itu tidak dikatakan bertakbir sampai mengatakan, “Allahu Akbar.”  Seandainya imam baru mengatakan, “Allah”, kemudian diam, itu belum dikatakan bertakbir, sampai imam mengatakan, “Allahu Akbar.” Makmum baru bertakbir setelah imam mengatakan, “Allahu akbar.”
Ketika mereka bertakbir berbarengan dengan imam, mereka pun salah dan meninggalkan perintah Nabi SAW Yaitu:
فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا              
( Apabila dia (imam) Selesai bertakbir, maka bertakbirlah kalian. )

Terkadang, imam bertakbir agak lama karena ketidaktahuannya. Sedangkan makmum di belakangnya bertakbir secara singkat, sehingga dia (makmum) sudah selesai takbir, sebelum imam selesai takbir. Siapa saja yang bertakbir sebelum imam takbir, shalatnya tidak sah. Karena dia memulai shalat sebelum imam memulai shalat, dan bertakbir sebelum imam. Maka tidak sah shalatnya. (HR. Muslim)

 ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ¤ ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ ¤ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّّهُ هوَالسَّمِيعُ الْعَلِيْم ¤ وَﻗُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ¤

Semoga artikel ini dapat membantu bagi para khatib yang membutuhkan tema khotbah terbaru, dan semoga dapat membantu juga bagi para khatib pemula. 

Dan bagi para mubaligh sebagai tambahan untuk materi ceramah, dan tentunya kepada para pengunjung yang senang membaca artikel - artikel islami.

Mohon bantuannya untuk SUBSCRIBE chanel Youtube Admin : Ustadz Riyan Prayoga SH.

Jangan lupa Like dan Komen disini serta share sebagai semagat kami untuk terus membuatkan artikel, dan sebagai tanda bahwah anda telah berkunjung dan mendukung halam ini.




File PDF
Ukuran Kertas A3
pon Hurup 10
Pon Arab 12
Password : A7288

Download PDF HUKUM MAKMUM MENDAHULUI IMAM


Silahkan dipergunakan sebaik mungkin.


23 November 2021

Khotbah Jum at PDF, MELIHAT ALLAH DIHARI KIAMAT LEBIH NIKMAT DARI SURGA


MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT LEBIH NIKMAT DARI SURGA


Ahli Sunnah wal Jama’ah mengimani bahwasanya kaum Muslimin akan melihat Allah SWT pada hari Kiamat secara jelas dengan mata kepala mereka sebagaimana mereka melihat bulan di malam bulan purnama. Dan Mereka tidak berdesak²kan dalam melihat-Nya.


Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا.

Innakum sataruuna rabbakum, kamaa tarauna hadzal qomar lailatal badr, La tudhammuna fii rukyatih. Fa inista tho'tum alla ta'labuu 'alaa shalati qabla tholuu 'issyamsi, waqabla ghuru bihaa faf 'aluu.


“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian, sebagaimana kalian melihat bulan pada malam purnama, kalian tidak terhalang (tidak berdesak-desakan) ketika melihat-Nya. Jika  kalian  melakukan shalat sebelum Matahari terbit (shalat Subuh) dan sebelum terbenamnya (shalat ‘Ashar), maka lakukanlah.”


Kaum Mukminin akan melihat Allah SWT di padang Mahsyar, kemudian akan melihat-Nya lagi setelah memasuki Surga, sebagaimana yg dikehendaki oleh Allah SWT. "Firman Allah:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ     Wujuuhu  yauma izin nadhiratu 

ilaa rabbiha naa thirah.


“Wajah-wajah (orang² mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nya mereka melihat.” [Al-Qiyaamah: 22-23]

Melihat Allah SWT merupakan kenikmatan yg paling dicintai bagi penghuni Surga. "Firman Allah:

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ        Lilladzina ahsanul husnaa wa ziyadah.


“Bagi orang² yg berbuat baik, ada pahala yg terbaik (Surga) dan tambahannya.”[Yunus: 26]             

Rasulullah SAW menafsirkan lafazh زِيَادَةٌ (tambahan), pada ayat di atas dengan kenikmatan dalam melihat wajah Allah, sebagaimana diriwayatkan:

عَنْ صُهَيْبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، قَالَ: يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيْدُوْنَ شَيْئًا أَزِيْدُكُمْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوْهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوْا شَيْئاً أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ… وَزَادَ: ثُمَّ تَلاَ هَذِهِ اْلآيَةَ: لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ

Dari Shuhaib Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW  bersabda: “Apabila ahli Surga telah masuk ke Surga, Allah berkata: ‘Apakah kalian ingin tambahan sesuatu dari-Ku?’ Kata mereka: ‘Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam Surga dan menyelamatkan kami dari api Neraka?’ Lalu Allah membuka hijab-Nya, maka tidak ada pemberian yg paling mereka cintai melainkan melihat wajah Allah Azza wa Jalla. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat ini: ‘Bagi orang-orang yg berbuat baik, ada pahala yg terbaik (Surga) dan tambahannya.’” [Yunus: 26][3]

Adapun di dalam kehidupan dunia, maka tidak ada seorang pun yg dapat melihat Allah,


 sebagaimana firman-Nya:

لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ      

 La tudrikuhul abshar, wa huwa yudrikul abshar, wa huwallathiful khabiir.

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dia-lah Yang Maha halus lagi Maha Mengetahui.” [Al-An’aam: 103]


Allah Subhanahu wa Ta’ala pernah Berfirman kepada Nabi Musa As.

قَالَ لَنْ تَرَانِي        

 Qaala lann tarani

“Kamu sekali-kali tidak dapat melihat-Ku.” [Al-A’raaf: 143]

Demikian juga sabda Rasulullah SAW:

تَعَلَّمُوْا أَنَّهُ لَنْ يَرَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رَبَّهُ عَزَ وَ جَلَّ حَتَّى يَمُوْتَ.     

 Ta 'allamuu annahu layaraa, ahadu minkum rabbahu 'aza wajalla hatta yamuut.

“Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yg akan bisa melihat Rabb-nya hingga ia meninggal dunia.”[4]

Juga pernyataan ‘Aisyah Ra, ia berkata:

مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ عَلَى اللهِ الْفِرْيَةَ.    

 Man za'ama anna muhammadan SAW ra aa rabbahu faqad a'dsoma 'alallahil firyah.

“Barangsiapa menyangka bahwasanya Muhammadٍ SAW, melihat Rabb-nya, maka orang itu telah melakukan kebohongan yang besar atas Nama Allah.”

Adapun orang² kafir, mereka tidak akan bisa melihat Allah SWT selama²nya, begitu juga di akhirat nanti, sebagaimana firman-Nya:

كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ     

 Kalla innahum 'an rabbihim yauma idzin lamahjuubun.

“Sekalipun tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar² terhalang dari (melihat) Rabb mereka.” [Al-Mu-thaffifin: 15]

Ayat ini dijadikan dalil oleh Imam asy-Syafi’i rahimahullah dan lainnya bahwa ahli Surga akan melihat wajah Alla Azza wa jalla. Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

فَلَمَّا أَنْ حُجِبُوْا هؤُلاَءِ فِي السَّخَطِ كَانَ فِي هَذَا دَلِيْلٌ عَلَى أَنَّهُمْ يَرَوْنَهُ فِي الرِّضَا.   

  Falamma anhujibuu Ha ula-i fissa khathi kana fii Hadza dalil, 'ala annahum yaraunahu fiiridho.

“Tatkala Allah menghijab (menghalangi) orang kafir dari melihat Allah dalam keadaan murka, maka ayat ini sebagai dalil bahwa wali-wali Allah (kaum Mukminin) akan melihat Allah dalam keadaan ridha.”[6]


File PDF

Materi Khotbah oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH 

Ukuran kertas A4, pon huruf 9, pon arab 14

 Silahkan dipergunakan untuk konsep khotbah anda dimanapun berada, sebelumnya kami mohon keikhlasan anda untuk membantu SUBSCRIBE channel Youtube kami : Ustadz Riyan Prayoga SH 


File PDF nya silahkan klik link dibawah ini:


Unduh disini


Password: A1960

19 Oktober 2021

PENJELASAN QOSAD, TA'RUDH, TA'YIN, JUNUB, SIAPA SEBENARNYA LAKI² DAN PEREMPUAN, KAJIAN ISLAMI MENDALAM oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH

 


PENJELASAN QOSAD, TA'RUDH, TA'YIN, TAKBIRATUL IHRAM DAN JUNUB, SIAPA LAKI² DAN SIAPA PEREMPUAN.

        Oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 


1. QOSAD

Adapun sebenar-benar Qosad itu Sebenar-Benar Niat. Niat itu yang tiada huruf dan suara, itulah yang Sebenar-Benar Niat. Yang ada huruf dan suara itu bukannya Niat yaitu Adam. Yang sebenar-benar tiada huruf dan suara itu, itulah Zat ALLAH Ta’ala, itulah Niat Yang Sebenar-Benarnya. Dan asal Niat dan tempat Niat pun inilah yang Niat, Berniat Sebenar-Benar Tuhan Mutlaq Yang Bersifat Zat WAJIBUL WUJUD KHOLIQUN NAS  lagi Bersifat Kamil.


2. TA’RUDH

Adapun Ta’rudh itu menyatakan Fardhu. Adapun sebenar-benar Fardhu itu Tajalli Sifat ALLAH, artinya Nyata ALLAH, yaitu Nur Muhammad, A’yanu Thabitah pun ia, Wujud Idhofi pun ia, Insan Kamil pun ia. Inilah ialah (Dialah) Yang Sebenar-Benar Fardhu.


Asal Fardhu itu Ruh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Semulia-mulia tempat Tajalli sekalian Nabinya. Ruh Adam itulah sebenar-benar dikatakan asal Fardhu yang sebenarnya. Kerana sekalian Nyawa itu Tajalli daripada Nur Muhammad. Tersebutlah di dalam Hadits 


“Ana Minallahi Min Nuur, Al-‘Aalamiina Minnii” 


yang bermaksud “Aku daripada ALLAH dan sekalian Jisim Alam itu daripada Aku”. Tersebut juga 


“Ana Minallahi Wal Ambiya'u Minni"


maksudnya “Aku daripada ALLAH dan sekalian Ambiya' itu daripada Aku”. 

Dan lagi “Ana Minallahi Wal Mu'miniina Minnii” 

maksudnya “Aku daripada ALLAH dan sekalian Mu'min daripada Aku”.


Itulah sebabnya dikatakan Muhammad itu Abul Arwah (Bapa Sekalian Nyawa) dan Adam Abul Basyar (Bapa Sekalian Tubuh). Inilah yang dikatakan Sebenar-Benar Fardhu pada kita. (Nyawa) kerana itu memerintahkan dan Tajalli nyata gerak Tubuh oleh Nyawa. Tiada gerak Nyawa maka tiada gerak Badan.


3. TA’YIN.

Adapun Ta’yin itu menyatakan Fardu Dzohor dan Asar dan yang lain-lainnya. Adapun maksud sebenar-benar itu nyata itu Af’al ALLAH pada Jasad Adam, yaitu Tubuh kita yang kasar. Inilah Sebenar-Benar Ta’yin dan Sebenar-Benar Nyata.


• BAB TAKBIRATUL IHRAM.


Adapun Takbiratul Ihram itu hendaklah kita hadirkan Hati kita seluruhnya kepada Zat ALLAH Ta’ala dahulu. (LAA) daripada Takbir tatkala Qamah itu diniatkan di dalam Hati kita pulangkan sekalian Panca Indera yang dipinjamkan kepada kita. Demikian Niat “Tiada Pendengarku Hanya Ia, Tiada Penglihatanku Hanya Ia, Tiada Gerak Dan Diamku Hanya Ia, Tiada Di Atas Dan Ke Bawah Hanya Ia, Tiada Di Kanan Dan Kiri, Tiada Hampir Tiada Jauh, Tiada Di Dalam Dan Di Luar, Tiada Ada Bandingan, Hanya Ia Tiada Hamba”.


• BAB HAKIKAT JUNUB


Bab ini menyatakan yang bernama Junub itu. Adapun yang bernama Junub yang sebenarnya itu maka terlalu amat mulia pada ALLAH Ta’ala pada masa tetap di dalam ‘IlmuNya lagi yang bernama Nur Ma’lumat ALLAH artinya cahaya yang amat limpah di dalam ‘IlmuNya tatkala dikeluarkan Ruh sertanya Nur ‘Ali namanya yaitu cahaya yang amat tinggi. Maka tatkala Ruh itu dimaujudkan kepada lembaga Adam ‘Alaihis Salam, Nur Tanziah (Cahaya Suci) namanya.


Adapun seperti Firman ALLAH SWT: 

“Al Insaanu Sirrii Wa Ana Sirruhu”


Artinya: “Manusia itu adalah rahsiaKu dan Aku adalah rahsianya”.


Sabda Rasulullah SAW:

“Man ‘Arofa Haqiqatu Junuubahu Minal A’laa Imma Fis Samaawaati Wal Ardh”


( Bersambung ke halaman 2 dibawah ini, Lalu Pilih Komunitas ) 

Buka Youtube : HABIB ALMUZAKKI kemudian Pilih Komunitas

         Lihat pada Gambar





10 Oktober 2021

JAGA DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA oleh Ustadz Riyan Prayoga SH

 JAGA DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA


Hadirin Jama'ah Jum'at rahimakumullah, 

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar² takwah, 

Dalam artian menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.    

Mari kita perbaiki Akidah & Akhlaq kita, HABLUMMINALLAH WAHABBLUM MIANNAS (Hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia).     

Mari kita ajak seluruh keluarga kita, anak dan isteri maupun keluarga kita yg lain untuk selalu menjalankan perintah²  Allah sebagai wujud kita menjalankan salah satu perintah Allah untuk menyelematkan keluarga kita. 


Yang termaktub dalam Al Qur an : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً

“Wahai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka” (Qs. At-Tahrim ayat 6). 


Mari kita jalankan perintah Allah dengan amanah dan menggunakan akal, Jangan sampai ada kata : 

"anakku!!!!,  shalatlah engkau,,,,, baik pak.....!, tapi kenapa bapak tidak shalat? " 


Ini yg disebut oleh dalam firman-Nya : 

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Mengapa kamu menyururuh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu sendiri tidak melakukannya, padahal kamu membaca Al Kitab, Mengapa tidak kamu pergunakan akalmu.

(QS. Albaqarah; 44). 


Manusia diciptakan oleh Allah paling sempurna diara makhluk, yakni diberi Akal

jika manusia tidak menggunakan akalnya maka derajatnya sama seperti makhluk yg berkaki 4. 


Hadirin Jama'ah jum at rahimakumullah

Didalam mengajak keluarga kita beribadah tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tentu saja akan banyak cobaan & rintangannya, 

Pada ayat selanjutnya Allah memberikan petunjuk : 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ 

Dan mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'


Pada ayat yang lain Allah menegaskan: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. 


Hadirin jama'ah shalat jum at rahimakumullah. 

Ahirnya semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua agar dapat melaksanakan ibadah dengan istiqomah, Aamiin. 


Demikianlah khotbah singkat kita pada jum at ini, mudah²  ada manfaatnya dan mohon maaf atas salahnya.

 ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ¤ ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ ¤ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّّهُ هوَالسَّمِيعُ الْعَلِيْم ¤ وَﻗُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ¤


Penulis/Penyusun : 

Ustadz Riyan Prayoga SH 


Download PDF JAGA DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA, oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH


Jika Artikel ini bermanfaat untuk anda, Mohon SUBSCRIBE YouTube Admin : Klik Disini

       

Baca Juga :

KISAH - KISAH TELADAN YANG BIKIN MENANGIS


14 September 2021

HATI YANG SAKIT MENURUT AL QUR AN oleh Ustadz Riyan Prayoga SH

 


HATI YANG SAKIT  MENURUT  AL-QUR AN               

 
Sebagai manusia kita semua tentu perna merasakan sakit, itu disebut sakit jasmani. Pada kesempatan ini kita akan mengupas tentang HATI YANG SAKIT.


1. Hati yang Berpenyakit
Yaitu hati yang tertimpa penyakit seperti keraguan, kemunafikan dan suka memuaskan syahwat dengan cara yang haram.
               
فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ

               
“Sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.”
(QS.al-Ahzab:32)
               
2. Hati yang buta
Yaitu hati yang tidak dapat melihat dan menemukan kebenaran.
               
فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
               

“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS.al-Hajj:46)
               
3. Hati yang Alpa
Yaitu hati yang lalai dari Al-Qur an. Karena terlalu disibukkan dengan hal-hal duniawi dan syahwat yang menyesatkan.
               
لَاهِيَةً قُلُوبُهُم
               
“Hati mereka dalam keadaan lalai.” (QS.al-Anbiya’:3)
               
4. Hati yang berdosa
Yaitu hati yang menutupi kesaksian atas sebuah kebenaran.
               
وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُه

               
“Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan kesaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya.” (QS.al-Baqarah:283)
               
5. Hati yang sombong
Yaitu hati yang congkak dan enggan mengakui Ke-Esa an Allah.
Ia semena-mena melakukan kedzaliman dan permusuhan.
               
كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
               

“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (QS.Ghafir:35)
               

6. Hati yang kasar
Yaitu hati yang tidak memiliki kasih sayang dan belas kasihan.
               
وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِك
               
“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”
(QS.Ali Imran:159)
               
7. Hati yang Terkunci
Yaitu hati yang tidak mau mendengarkan hidayah dan enggan merenungkannya.


Demikianlah semoga kita semua dijauhkan dari penyakit hati ini.



PENYUSUN : USTADZ RIYAN PRAYOGA SH

YOUTUBE   : IBNU SABIL ALFAQIH

01 September 2021

NIKMAT ISLAM DAN AL QUR AN oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH


 NIKMAT ISLAM DAN AL QUR AN

Allah SWT memerintahkan kita untuk bergembira dengan dua perkara. Yang pertama adalah karunia Allah dan yang kedua adalah rahmat Allah SWT. Firman Allah :

قُلْ بِفَضْلِ اللَّـهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٥٨﴾

“Katakan wahai Muhammad, dengan karunia dan rahmat Allah hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan dari kehidupan dunia.” (QS. Yunus: 58)

Para ulama tafsir ketika menafsirkan ayat ini bahwa yang dimaksud dengan karunia Allah adalah Islam dan yang dimaksud dengan rahmat Allah adalah Al-Qur’an. 

Maka Allah memerintahkan kita untuk bergembira dengan dua perkara.

PERTAMA: NIKMAT ISLAM

Islam adalah merupakan syarat seseorang untuk masuk ke dalam surga. Sebagaimana Nabi SAW bersabda ketika menyebutkan tentang surga:

إِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ

“Sesungguhnya surga itu tidak ada yang memasukinya kecuali jiwa yang muslim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nikmat Islam adalah merupakan nikmat yang sangat besar yang Allah berikan kepada seorang hamba. Karena dengan Islam lah Allah menerima amalannya, dengan Islam lah Allah SWT meninggikan derajatnya, dengan Islam Allah SWT menangkan di atas seluruh agama. 

Allah berfirman:

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ﴿٣٣﴾

“Dialah Allah yang telah mengutus RasulNya dengan membawa hidayah ilmu dan agama yang haq yang merupakan amal agar Allah memenangkan di atas seluruh agama. Walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS. At-Taubah: 33) 

Islam adalah merupakan agama satu-satunya yang Allah ridhai untuk kita. 

Allah berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّـهِ الْإِسْلَامُ ۗ

“Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali-Imran: 19)

Allah berfirman:

…فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٨٥﴾

“…Siapa yang mencari agama selain Islam maka Allah tidak akan menerimanya dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali-Imran: 85)

Maka sungguh bergembira seorang hamba yang diberikan oleh Allah karunia Islam.

RAHMAT AL QUR AN


Sbagaimana firman Allah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ﴿٥٧﴾

“Wahai manusia, telah datang kepada kalian peringatan dari Rabb kalian, penyembuh apa yang ada di dalam dada kalian dan sebagai hidayah serta rahmat terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)

Dua perkara inilah (nikmat Islam dan Al-Qur’an) yang diperintahkan oleh Allah untuk bergembira dengannya.

هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“Islam dan Al Qur an Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan dari kehidupan dunia.“

Karena kehidupan dunia seringkali melalaikan. Seseorang dengan banyaknya kesenangan dunia seringkali ia lupa kepada Allah.

Berapa banyak orang-orang yang diberikan oleh Allah keluasan rezeki ternyata dia

 menjadi hamba-hamba yang tidak bersyukur kepada Allah dan justru ia kufur kepada Allah, dan dia sombong di hadapan makhluk² Allah.

Berapa banyak orang-orang yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dunia ternyata dunia menjadikan dia berpaling dari agama Allah SWT.

26 Agustus 2021

UCAPAN SEMOGA HUSNUL KHATIMA KETIKA ADA YANG MENINGGAL TIDAKLAH TEPAT - Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH



UCAPAN SEMOGA HUSNUL KHATIMAH BUKAN UNTUK ORANG MENINGGAL DUNIA

Artikel Kajian Islami Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH.


Sering kali saat ada berita dukacita/ meninggalnya seorang Muslim atau Muslimah, banyak di antara masyarakat kita yang mengucapkan kata-kata doa baginya, “Semoga husnul khatimah.” Ucapan doa semacam ini tampaknya telah menjadi kebiasaan di masyarakat kita.


Perlu di ingat....!! Bahwah Doa adalah menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam. Disebutkan dalam sabda Nabi SAW, ”Doa itu ibadah” (HR Al-Bukhârî dan ashhâbus sunan).

Beliau juga bersabda, ”Doa adalah intisari ibadah” (HR At-Tirmîdzî dari Anas bin Mâlik). Rasulullah juga bersabda, ”Sungguh doa itu pedang (senjata) orang mukmin” (HR Abû Ya‘lâ).


Oleh karena itu, Syekh Muhammad ‘Alî As-Sâyis dalam kitabnya Tafsîr Âyâtil Ahkâm (Kairo, Muassasat al-Mukhtar: 2001, juz I, halaman 79), menegaskan pandangan ulama bahwa ”Doa itu tingkatan terpenting dalam ‘ubûdiyyah (ketaatan kepada Sang Khaliq).”


Selanjutnya, begitu pentingnya doa itu, Islam telah mengajarkan tuntunan berdoa, baik doa yang berkaitan dengan aktifitas individu sehari-hari, untuk diri sendiri dan keluarga, dan doa yang diperuntukkan bagi orang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.


BAGAIMANA TUNTUNAN ISLAM KETIKA ADA SESEORANG YANG MENINGGAL DUNIA?


Ketika ada seseorang yang meninggal dunia, atau mendengar kabar ada yang meninggal dunia maka disunahkan untuk mengucapkan kalimah: 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya kami kembali”


Kemudian kita disunahkan berta‘ziyah, yakni mendoakan bagi keluarga mayit agar diberikan pahala, kebaikan dalam masa sedih atau dukanya dan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah, dan tentu saja mendoakan maghfirah (ampunan) bagi si mayit.


DOA YANG TEPAT KETIKA ADA YANG MENINGGAL

Untuk doa yang tepat ketika ada seseorang yang meninggal dunia adalah kandungan doa ta‘ziyah. Ta‘ziyah berarti mendoakan kesabaran dan menyebutkan sesuatu yang bisa menghibur orang yang sedang berduka, meringankan kesedihannya dan membantu terhadap musibah yang dialaminya.


Doa yang diperuntukkan bagi seorang Muslim yang meninggal dunia pada dasarnya berisi doa, sebagaimana doa yang dibaca dalam shalat jenazah, yaitu permohonan ampunan, rahmat (belas kasih), dan penghapusan dosa, sebagai berikut ini:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ...

Artinya, ”Ya Allah curahkanlah ampunan kepadanya, limpahkanlah rahmat (kasih sayang) padanya, maafkanlah dia, dan hapuskanlah dosa nya...”


Dengan demikian, ucapan dukacita yang lebih tepat disampaikan ketika ada seorang Muslim atau Muslimah yang meninggal dunia adalah ucapan berisi doa agar almarhum/almarhumah diberikan ampunan dan rahmah Allah Ta‘ala, dan agar keluarganya (yang beragama Islam) yang ditinggalkan tersebut diberikan pahala dan kesabaran.


Intinya kita dianjurkan untuk mendoakan kebaikan, berupa ampunan dan rahmat bagi si mayit (Muslim/Muslimah), dan mendoakan agar keluarganya (yang beragama Islam) diberikan kesabaran dan pahala dalam menghadapi dukacita yang menimpanya.


ADAPUN UCAPAN HUSNUL KHATIMAH TEPATNYA UNTUK ORANG YANG MASIH HIDUP


Ucapan semoga husnul khatimah itu lebih tepat diperuntukkan bagi orang yang belum meninggal dunia, misalnya yang sedang sakit keras, dan disampaikan kepada keluarganya, agar ketika ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah (wafat/meninggal dalam keadaan yang baik).


Adapun orang yang sudah meninggal baik wafat dalam keadaan baik atau dalam keadaan tidak baik, itu semua sudah terjadi, untuk apa di doakan Husnul Khatimah, karna sudah jadi mayyit dan tidak akan meningal lagi.


JADI JELASNYA DOA "HUSNUL KHATIMA" UNTUK ORANG YANG BELUM MENINGGAL

Misalnya kita mendoa kan orang lain atau diri Sendiri


يَا اللهُ بِهَا يَا اللهُ بِهَا يَا اللهُ بِحُسْن الخَاتِمَةِ

Ya Allah dengan-Mu Ya Allah dengan-Mu

Ya Allah akhirkan hidup kami dengan ahir yang baik.


 أَسْأَلُك رِضَاك بِ حسن الخاتمة

Ya Tuhanku ridhoilah aku dengan ahir hidup yang baik.

وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك سوء الخاتمة 

Dan aku berlindung dari muka-Mu serta ahir hidup yang tidak baik.


KETERANGAN

- Saat ajal baik, Sakaratul maut baik, mati dalam keadaan baik, ahir napas/hidup baik, disebut: HUSNUL KHATIMA.

- Dan jika sebaliknya maka disebut: SU'UL KHATIMA


Demikianlah artikel singkat ini semoga ada manfaatnya dan mohon  maaf atas kekurangannya.




PENULIS : Ustadz Riyan Prayoga SH

Youtube  : IBNU SABIL AL FAQIH