Artikel Kajian Islami Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH.
Sering kali saat ada berita dukacita/ meninggalnya seorang Muslim atau Muslimah, banyak di antara masyarakat kita yang mengucapkan kata-kata doa baginya, “Semoga husnul khatimah.” Ucapan doa semacam ini tampaknya telah menjadi kebiasaan di masyarakat kita.
Perlu di ingat....!! Bahwah Doa adalah menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam. Disebutkan dalam sabda Nabi SAW, ”Doa itu ibadah” (HR Al-Bukhârî dan ashhâbus sunan).
Beliau juga bersabda, ”Doa adalah intisari ibadah” (HR At-Tirmîdzî dari Anas bin Mâlik). Rasulullah juga bersabda, ”Sungguh doa itu pedang (senjata) orang mukmin” (HR Abû Ya‘lâ).
Oleh karena itu, Syekh Muhammad ‘Alî As-Sâyis dalam kitabnya Tafsîr Âyâtil Ahkâm (Kairo, Muassasat al-Mukhtar: 2001, juz I, halaman 79), menegaskan pandangan ulama bahwa ”Doa itu tingkatan terpenting dalam ‘ubûdiyyah (ketaatan kepada Sang Khaliq).”
Selanjutnya, begitu pentingnya doa itu, Islam telah mengajarkan tuntunan berdoa, baik doa yang berkaitan dengan aktifitas individu sehari-hari, untuk diri sendiri dan keluarga, dan doa yang diperuntukkan bagi orang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.
BAGAIMANA TUNTUNAN ISLAM KETIKA ADA SESEORANG YANG MENINGGAL DUNIA?
Ketika ada seseorang yang meninggal dunia, atau mendengar kabar ada yang meninggal dunia maka disunahkan untuk mengucapkan kalimah:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya kami kembali”
Kemudian kita disunahkan berta‘ziyah, yakni mendoakan bagi keluarga mayit agar diberikan pahala, kebaikan dalam masa sedih atau dukanya dan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah, dan tentu saja mendoakan maghfirah (ampunan) bagi si mayit.
DOA YANG TEPAT KETIKA ADA YANG MENINGGAL
Untuk doa yang tepat ketika ada seseorang yang meninggal dunia adalah kandungan doa ta‘ziyah. Ta‘ziyah berarti mendoakan kesabaran dan menyebutkan sesuatu yang bisa menghibur orang yang sedang berduka, meringankan kesedihannya dan membantu terhadap musibah yang dialaminya.
Doa yang diperuntukkan bagi seorang Muslim yang meninggal dunia pada dasarnya berisi doa, sebagaimana doa yang dibaca dalam shalat jenazah, yaitu permohonan ampunan, rahmat (belas kasih), dan penghapusan dosa, sebagai berikut ini:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ...
Artinya, ”Ya Allah curahkanlah ampunan kepadanya, limpahkanlah rahmat (kasih sayang) padanya, maafkanlah dia, dan hapuskanlah dosa nya...”
Dengan demikian, ucapan dukacita yang lebih tepat disampaikan ketika ada seorang Muslim atau Muslimah yang meninggal dunia adalah ucapan berisi doa agar almarhum/almarhumah diberikan ampunan dan rahmah Allah Ta‘ala, dan agar keluarganya (yang beragama Islam) yang ditinggalkan tersebut diberikan pahala dan kesabaran.
Intinya kita dianjurkan untuk mendoakan kebaikan, berupa ampunan dan rahmat bagi si mayit (Muslim/Muslimah), dan mendoakan agar keluarganya (yang beragama Islam) diberikan kesabaran dan pahala dalam menghadapi dukacita yang menimpanya.
ADAPUN UCAPAN HUSNUL KHATIMAH TEPATNYA UNTUK ORANG YANG MASIH HIDUP
Ucapan semoga husnul khatimah itu lebih tepat diperuntukkan bagi orang yang belum meninggal dunia, misalnya yang sedang sakit keras, dan disampaikan kepada keluarganya, agar ketika ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah (wafat/meninggal dalam keadaan yang baik).
Adapun orang yang sudah meninggal baik wafat dalam keadaan baik atau dalam keadaan tidak baik, itu semua sudah terjadi, untuk apa di doakan Husnul Khatimah, karna sudah jadi mayyit dan tidak akan meningal lagi.
JADI JELASNYA DOA "HUSNUL KHATIMA" UNTUK ORANG YANG BELUM MENINGGAL
Misalnya kita mendoa kan orang lain atau diri Sendiri
يَا اللهُ بِهَا يَا اللهُ بِهَا يَا اللهُ بِحُسْن الخَاتِمَةِ
Ya Allah dengan-Mu Ya Allah dengan-Mu
Ya Allah akhirkan hidup kami dengan ahir yang baik.
أَسْأَلُك رِضَاك بِ حسن الخاتمة
Ya Tuhanku ridhoilah aku dengan ahir hidup yang baik.
وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك سوء الخاتمة
Dan aku berlindung dari muka-Mu serta ahir hidup yang tidak baik.
KETERANGAN:
- Saat ajal baik, Sakaratul maut baik, mati dalam keadaan baik, ahir napas/hidup baik, disebut: HUSNUL KHATIMA.
- Dan jika sebaliknya maka disebut: SU'UL KHATIMA.
Demikianlah artikel singkat ini semoga ada manfaatnya dan mohon maaf atas kekurangannya.
PENULIS : Ustadz Riyan Prayoga SH
Youtube : IBNU SABIL AL FAQIH