09 Desember 2021

TANGISAN YANG MENGGONCANG ARSY. OLEH: USTADZ RIYAN PRAYOGA SH


 TANGISAN YANG MENGGONCANG ARSY. 

(khotbah Jum'at)

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

KHOTBAH PERTAMA 

 

ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ِﻟﻠّٰﻪِ ۰۰۰ اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِيْنَ

خَلَقَ اْلاِنْسَانَ فِيْ اَحْسَنِ تَقْوِيمْ ¤ وَجَعَلَ الْجُمْعَۃِ بِنَيْلِ الْمَغْفِرَة ¤

ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟٰﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠّٰﻪُوَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهْ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ¤

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠٰﻰسَيِّدِنَا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭِﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِاَجْمَعِيْنَ ¤ اَمَّابَعْدُ ¤

فَيَاعِبَادَاﷲ ¤

َََﺍِﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ ¤

فَيَااَيُّهَا اْلحَاضِرُوْنَ ¤ مَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللّٰه ¤ اُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰه وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ¤

 

Suatu hari Habibunaa Muhammad  Duduk Sendiri dalam Keadaan MENANGIS, akibat Tangisan Nabi sampai MENGGONCANGKAN ARASYnya ALLAH .

Allah yang Maha Tahu, apa sebab gerangan yang menyebabkan KekasihNya menangis memanggil Jibril dan mengatakan :

"Wahai Jibril turun temui KekasihKu Muhammad, Sampaikan salam Ku dan tanyakan Apa sebab gerangan yang menyebabkan Dia Menangis...???" 


Kenapa bukan Allah  langsung menanyakan kepada KekasihNya...???

Kenapa mesti melalui Jibril...???

Apa Hikmahnya...???

Allah  Hendak memberi Tahukan kepada Jibril, seluruh Malaikat, Jin, Manusia bahkan kepada seluruh Makhluq BAHWA Muhammad 

itu adalah "K E K A S I H K U" 


Maka Turunlah Jibril menemui Habibunaa Muhammad  dan Mengatakan :


"Yaa Habiballah. Sesungguhnya Allah TuhanMu Mengirim Salam KepadaMu dan Menanyakan Apa Gerangan yang Menyebabkan Engkau Menangis...???" 


Jawab Habibunaa Muhammad :

"Wahai Jibril, yang menyebabkan Saya Menangis, Saya teringat ucapan terakhir SaudaraKu 'Isa Ibnu Maryam (Nabi 'Isa AS) sebelum di angkat oleh Allah SWT yang ada dalam Al Qur'an Surah Al Maidah Ayat 118 :

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana "


Wahai Jibril, dengan ucapan 'Isa ini menandakan 'Isa berlepas tangan terhadap urusan ummatNya, tidak mau bertanggung jawab lagi, semua urusan ummatNya telah di serahkanNya secara bulat-bulat kepada Allah . Apakah Allah  mau menyiksa atau mengampuni.

TAPI Saya Wahai Jibril tidak mau BERPISAH dengan UMMATKU di DUNIA ini kalau tidak ada JAMINAN KESELAMATAN BUAT UMMATKU dari ALLAH". 


Akhirnya Jibril kembali melapor kepada Allah 

tentang pertemuannya dengan Habibullah Muhammad , padahal Allah  lebih Mengetahuinya.


Kemudian Jibril di perintahkan turun kembali dan membawa satu Surah dalam Al Qur'an Yaitu Surah Ad Dhuhaa. 

Setelah Jibril selesai membaca Surah ini, kemudian Jibril Mengulang-ulang Ayat 5

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.


Maka Habibunaa Muhammad  mendengar Jibril Mengulang-ulang Ayat ini, Maka Habibunaa Muhammad kembali MENANGIS dan TERSUNGKUR SUJUD SYUKUR.


Lama Habibunaa Muhammad dalam SujudNya Menangis, kemudian bangun berhadapan kembali dengan Jibril dan Habibunaa Muhammad  Berkata :


"Wallaahii Yaa Jibril, Walladzii Nafsu Muhammadin Bi Yadihi, Laa Ardha Wa Wahidun Min Ummati Yudzhibu Fiin Naar." 


Demi Allah Wahai Jibril, dan Demi Jiwa Muhammad yang Berada Dalam Genggaman TanganNya ( KekuasaanNya ) :


Saya tidak akan Pernah Ridha, 

Saya tidak akan Pernah Senang, 

Saya tidak akan Pernah Gembira

A P A P U N yang Allah akan Berikan KepadaKu K A L A U Nanti di Akhirat masih ada UmmatKu yang di SIKSA di NERAKA JAHANNAM walau Cuma Satu Orang. 


"INILAH Bentuk Kecintaan dan Kasih Sayang Habibunaa Muhammad  Kepada kita UmmatNya".

Ucapan Habibunaa Muhammad  Ini MERUPAKAN HAKIKAT TAFSIR Ayat 107 Surah Al Anbiyaa :


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Tidaklah Kami MENGUTUS Engkau ( Muhammad ) Melainkan Sebagai Rahmat Bagi Seluruh Alam.

 

ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ، ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ . وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّّهُ هوَالسَّمِيعُ الْعَلِيْم . وَﻗُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ 

KHOTBAH KE DUA

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ

اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَبِهِ وَ كَفَرَ 

وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقَ وَالْبَشَرِ

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلَّمُ تَسْلِيْمًا كَثِيْرً۰ اَمَّابَعْدُ ۰ فَيَاعِبَادَاﷲ 

َََﺍِﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ

:ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ، ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ .

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰسَيِّدِنَا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁلهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنْ

 

DOA :

 

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ، ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ . ﺍَْﻷَﺣْﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍْﻷَﻣْﻮَﺍﺕِ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪَّﻋَﻮَﺍﺕِ . وَيَاقَضِيَ الْحَاجَاتْ. اِنَّكَ عَلٰی کُلِّ شَيْءٍقَدِيْرٌ .

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا, وَرِزْقًا طَيِّبًا, وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً 

 

ﺭَﺑَﻨَﺎ ﺀَﺍﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍْﻷَﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨّﺎﺭِ

 

عِبَادَاللّٰه

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ 

وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْی

َيَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ . فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْ كُمْ

وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ


Semoga Blog ini berguna untuk anda, Silahkan Follow atau ikuti Blog ini agar anda tidak ketinggal update kami.


• Silahkan tekan Like dan Komentar Sebagai Tanda Anda telah hadir di Blog ini dengan niat baik.


DOWNLOAD file PDF TANGISAN YANG MENGGONCANG ARSY


• Jika Anda ingin Pahala tambahan yang di Ridhoi Allah silahkan bagikan Artikel ini. 


• Jika Artikel ini bermanfaat untuk anda atau membantu anda, kami mohon bantuannya untuk SUBSCRIBE Channel Youtube Kami 

Klik disini : S U B S C R I B E



TERIMA KASIH

05 Desember 2021

KISAH NYATA KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1-12 RABI-UL AWAL (Kisah Maulid Nabi yang Sebenarnya) Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH



KISAH NYATA KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1-12 RABIU AWAL.


Hadiah istimewah buat pengunjung Klik Disini:

DAPATKAN PULSA 100.000 GRATIS


• Dari tanggal 1 sampai tanggal 12 Rabiul Awal.

• KISAH MAULID NABI YANG SEBENARNYA.

  

Malam Pertama Rabiul Awwal

Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminatuzzuhriyyah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. 

  

Pada malam ke 2 :

Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah swt. 

  

Pada malam ke 3 :

Datang seruan memanggil : 

“Wahai Aminatuzzuhriyyah sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah swt. 

  

Pada malam ke 4 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas. 

  

Pada malam ke 5 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah mimpi bertemu dengan Nabi Allah Ibrahim as. 

  

Pada malam ke 6 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta 

  

Pada malam ke 7 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak. 

  

Pada malam ke 8 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan : 


“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah swt Pencipta Alam Semesta. 

  

Pada malam ke 9 :

Allah swt semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminatuzzuhriyyah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminatuzzuhriyyah 

  

Pada malam ke 10 :

Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat tanah Tha’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw. 

  

Bersambung Ke:

HALAMAN SELANJUTNYA



KISAH MENJELANG KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1 - 12 RABIUL AWAL, oleh Ustadz Riyan Prayoga SH Bagian 2

 


SEKILAS KISAH DETIK² KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW 1-12 RABI-UL AWAL

  


PADA MALAM KE 11:


Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw. 

  

Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Rabi’ul-Awwal di sepertiga malam. 

  

Di malam ke 12 langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Aminatuzzuhriyyah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.

Tiba-tiba Aminatuzzuhriyyah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan. 

  

Wanita pertama datang berkata : 

”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminatuzzuhriyyah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Allah untuk menemanimu. 

  

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira : 

“Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim as yang diperintahkan Allah swt untuk menemanimu. 

  

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga : 

Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah untuk menemanimu. 

 

Datanglah wanita ke empat : 

”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah.” 

  

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata2. 

  

Keajaiban berikutnya Aminatuzzuhriyyah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Allah swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda. 

  

Detik berikutnya Sayyidah Aminatuzzuhriyyah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya. 


Bersambung Ke:

HALAMAN SELANJUTNYA


Keterangan klik halaman selanjutnya setelah masuk buka pada KOMUNITAS

24 November 2021

SUSUNAN DZIKIR HABIS SHALAT OLEH USTADZ RIYAN PRAYOGA SH

 





DOWNLOAD PDF SUSUNAN DZIKIR HABIS SHALAT

A7. Khotbah Pdf HUKUM MAKMUM MENDAHULUI IMAM oleh Ustadz Riyan Prayoga SH


HUKUM MAKMUM MENDAHULUI IMAM

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

أَمَا يَخْشَى أَحَدُكُمْ – أَوْ: لاَ يَخْشَى أَحَدُكُمْ – إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَبْلَ الإِمَامِ، أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ رَأْسَهُ رَأْسَ حِمَارٍ، أَوْ يَجْعَلَ اللَّهُ صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ
“Tidakkah salah seorang dari kalian takut, atau apakah salah seorang dari kalian tidak takut, jika dia mengangkat kepalanya sebelum imam, Allah akan menjadikan kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan menjadikan rupanya seperti bentuk keledai?” (HR. Bukhari no. 691 dan Muslim no. 427)

Hukuman ini karena dia telah berbuat jelek (melakukan pelanggaran) dalam shalat, yaitu mendahului imam dengan sengaja. Seandainya dia shalat dalam rangka mengharap pahala, namun tidak takut dengan hukuman ini, maka Allah Ta’ala akan mengubah kepalanya seperti kepala keledai.
Dari sahabat Al-Barra’ bin ‘Azib ra. beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، لَمْ يَحْنِ أَحَدٌ مِنَّا ظَهْرَهُ، حَتَّى يَقَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا، ثُمَّ نَقَعُ سُجُودًا بَعْدَهُ
“Jika Rasulullah SAW mengucapkan “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH”, tidak ada seorang pun dari kami yg membungkukkan punggungnya sebelum Rasulullah SAW  benar-benar (meletakkan kepalanya) bersimpuh dalam sujud, barulah setelah itu kami bersujud.” (HR.Bukhari no. 690 dan Muslim no.474)

Dulu, sahabat Nabi SAW, mereka menunggu di belakang Nabi yang bertindak sebagai imam, dalam kondisi mereka tetap berdiri (i’tidal). Sampai Rasulullah SAW,  membungkukkan badan dan bertakbir, kemudian meletakkan dahinya di lantai (sudah benar-benar dalam posisi sujud), barulah mereka mengikuti Rasulullah SAW  untuk turun sujud.

Terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
لا وحدك صليت، ولا بإمامك اقتديت
“Engkau tidak shalat sendirian, dan tidak pula menjadikan seseorang sebagai imam yang diikuti.”
Orang yang dinilai tidak shalat sendirian dan juga tidak shalat berjamaah, berarti shalatnya tidak sah.

Juga terdapat riwayat dari sahabat Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau melihat seseorang yang mendahului imam dengan sengaja, kemudian berkata kepadanya,
لا صليت وحدك، ولا صليت مع الإمام، ثم ضربه، وأمره أن يعيد الصلاة
“Engkau tidak shalat sendirian, tidak pula shalat bersama imam. Kemudian Ibnu ‘Umar memukulnya dan memerintahkannya untuk mengulang shalat.”

Seandainya shalat orang itu sah, tentu sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu tidak memerintahkannya untuk mengulang shalat.

Rasulullah SAW bersabda :
إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَإِذْ قَالَ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] ، فَقُولُوا: آمِينَ، يُجِبْكُمُ اللهُ فَإِذَا كَبَّرَ وَرَكَعَ فَكَبِّرُوا وَارْكَعُوا، فَإِنَّ الْإِمَامَ يَرْكَعُ قَبْلَكُمْ، وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
“Apabila kalian shalat, luruskanlah shaf-shaf kalian, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian. Apabila dia bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Dan apabila dia mengucapkan, “Ghairil maghdhubi ‘alaihim wala adh-dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat)”, maka katakanlah, “Amin.” Niscaya Allah mencintai kalian. Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan rukuklah kalian, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat (kepala) dari rukuk sebelum kalian.”

Lalu Rasulullah SAW  bersabda:
فَتِلْكَ بِتِلْكَ وَإِذَا قَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. فَقُولُوا: اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ يَسْمَعُ اللهُ لَكُمْ، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ وَإِذَا كَبَّرَ وَسَجَدَ فَكَبِّرُوا وَاسْجُدُوا فَإِنَّ الْإِمَامَ يَسْجُدُ قَبْلَكُمْ وَيَرْفَعُ قَبْلَكُمْ
Lalu gerakan demikian diikuti dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata, “Sami’allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujinya)”, maka katakanlah, ‘Allahumma Rabbana laka al-hamdu’ (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untuk-Mu), Niscaya Allah akan mendengarkan kalian. Karena Allah berkata melalui lisan Rasulyllah SAW, “Sami’allahu liman hamidah.” Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah kalian, karena imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.”

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi,
فَتِلْكَ بِتِلْكَ، وَإِذَا كَانَ عِنْدَ الْقَعْدَةِ فَلْيَكُنْ مِنْ أَوَّلِ قَوْلِ أَحَدِكُمْ: التَّحِيَّاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

“Lalu gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat, maka hendaklah doa pertama kalian adalah, “Doa Tasyahud sampai akhir doa tasyahhud).” (HR. Muslim no. 404)

Banyak di antara kita masih salah dan keliru dalam memahami hadits ini. Saat ketika imam mulai bertakbir, mereka pun langsung ikut takbir, dan ini adalah suatu kesalahan. Tidak sepatutnya makmum bertakbir, sampai dia menunggu imam betul-betul selesai bertakbir dan diam. Inilah yang dimaksud dengan Sabda Rasulullah SAW : 
فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا              
( Apabila dia (imam) Selesai bertakbir, maka bertakbirlah kalian. )

Imam itu tidak dikatakan bertakbir sampai mengatakan, “Allahu Akbar.”  Seandainya imam baru mengatakan, “Allah”, kemudian diam, itu belum dikatakan bertakbir, sampai imam mengatakan, “Allahu Akbar.” Makmum baru bertakbir setelah imam mengatakan, “Allahu akbar.”
Ketika mereka bertakbir berbarengan dengan imam, mereka pun salah dan meninggalkan perintah Nabi SAW Yaitu:
فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا              
( Apabila dia (imam) Selesai bertakbir, maka bertakbirlah kalian. )

Terkadang, imam bertakbir agak lama karena ketidaktahuannya. Sedangkan makmum di belakangnya bertakbir secara singkat, sehingga dia (makmum) sudah selesai takbir, sebelum imam selesai takbir. Siapa saja yang bertakbir sebelum imam takbir, shalatnya tidak sah. Karena dia memulai shalat sebelum imam memulai shalat, dan bertakbir sebelum imam. Maka tidak sah shalatnya. (HR. Muslim)

 ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ¤ ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ ¤ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّّهُ هوَالسَّمِيعُ الْعَلِيْم ¤ وَﻗُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ¤

Semoga artikel ini dapat membantu bagi para khatib yang membutuhkan tema khotbah terbaru, dan semoga dapat membantu juga bagi para khatib pemula. 

Dan bagi para mubaligh sebagai tambahan untuk materi ceramah, dan tentunya kepada para pengunjung yang senang membaca artikel - artikel islami.

Mohon bantuannya untuk SUBSCRIBE chanel Youtube Admin : Ustadz Riyan Prayoga SH.

Jangan lupa Like dan Komen disini serta share sebagai semagat kami untuk terus membuatkan artikel, dan sebagai tanda bahwah anda telah berkunjung dan mendukung halam ini.




File PDF
Ukuran Kertas A3
pon Hurup 10
Pon Arab 12
Password : A7288

Download PDF HUKUM MAKMUM MENDAHULUI IMAM


Silahkan dipergunakan sebaik mungkin.


23 November 2021

Khotbah Jum at PDF, MELIHAT ALLAH DIHARI KIAMAT LEBIH NIKMAT DARI SURGA


MELIHAT ALLAH PADA HARI KIAMAT LEBIH NIKMAT DARI SURGA


Ahli Sunnah wal Jama’ah mengimani bahwasanya kaum Muslimin akan melihat Allah SWT pada hari Kiamat secara jelas dengan mata kepala mereka sebagaimana mereka melihat bulan di malam bulan purnama. Dan Mereka tidak berdesak²kan dalam melihat-Nya.


Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لاَ تُضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا.

Innakum sataruuna rabbakum, kamaa tarauna hadzal qomar lailatal badr, La tudhammuna fii rukyatih. Fa inista tho'tum alla ta'labuu 'alaa shalati qabla tholuu 'issyamsi, waqabla ghuru bihaa faf 'aluu.


“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian, sebagaimana kalian melihat bulan pada malam purnama, kalian tidak terhalang (tidak berdesak-desakan) ketika melihat-Nya. Jika  kalian  melakukan shalat sebelum Matahari terbit (shalat Subuh) dan sebelum terbenamnya (shalat ‘Ashar), maka lakukanlah.”


Kaum Mukminin akan melihat Allah SWT di padang Mahsyar, kemudian akan melihat-Nya lagi setelah memasuki Surga, sebagaimana yg dikehendaki oleh Allah SWT. "Firman Allah:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ     Wujuuhu  yauma izin nadhiratu 

ilaa rabbiha naa thirah.


“Wajah-wajah (orang² mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nya mereka melihat.” [Al-Qiyaamah: 22-23]

Melihat Allah SWT merupakan kenikmatan yg paling dicintai bagi penghuni Surga. "Firman Allah:

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ        Lilladzina ahsanul husnaa wa ziyadah.


“Bagi orang² yg berbuat baik, ada pahala yg terbaik (Surga) dan tambahannya.”[Yunus: 26]             

Rasulullah SAW menafsirkan lafazh زِيَادَةٌ (tambahan), pada ayat di atas dengan kenikmatan dalam melihat wajah Allah, sebagaimana diriwayatkan:

عَنْ صُهَيْبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، قَالَ: يَقُوْلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: تُرِيْدُوْنَ شَيْئًا أَزِيْدُكُمْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوْهَنَا؟ أَلَمْ تُدْخِلْنَا الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوْا شَيْئاً أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ… وَزَادَ: ثُمَّ تَلاَ هَذِهِ اْلآيَةَ: لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ

Dari Shuhaib Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW  bersabda: “Apabila ahli Surga telah masuk ke Surga, Allah berkata: ‘Apakah kalian ingin tambahan sesuatu dari-Ku?’ Kata mereka: ‘Bukankah Engkau telah memutihkan wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam Surga dan menyelamatkan kami dari api Neraka?’ Lalu Allah membuka hijab-Nya, maka tidak ada pemberian yg paling mereka cintai melainkan melihat wajah Allah Azza wa Jalla. Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat ini: ‘Bagi orang-orang yg berbuat baik, ada pahala yg terbaik (Surga) dan tambahannya.’” [Yunus: 26][3]

Adapun di dalam kehidupan dunia, maka tidak ada seorang pun yg dapat melihat Allah,


 sebagaimana firman-Nya:

لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ      

 La tudrikuhul abshar, wa huwa yudrikul abshar, wa huwallathiful khabiir.

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dia-lah Yang Maha halus lagi Maha Mengetahui.” [Al-An’aam: 103]


Allah Subhanahu wa Ta’ala pernah Berfirman kepada Nabi Musa As.

قَالَ لَنْ تَرَانِي        

 Qaala lann tarani

“Kamu sekali-kali tidak dapat melihat-Ku.” [Al-A’raaf: 143]

Demikian juga sabda Rasulullah SAW:

تَعَلَّمُوْا أَنَّهُ لَنْ يَرَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رَبَّهُ عَزَ وَ جَلَّ حَتَّى يَمُوْتَ.     

 Ta 'allamuu annahu layaraa, ahadu minkum rabbahu 'aza wajalla hatta yamuut.

“Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yg akan bisa melihat Rabb-nya hingga ia meninggal dunia.”[4]

Juga pernyataan ‘Aisyah Ra, ia berkata:

مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ عَلَى اللهِ الْفِرْيَةَ.    

 Man za'ama anna muhammadan SAW ra aa rabbahu faqad a'dsoma 'alallahil firyah.

“Barangsiapa menyangka bahwasanya Muhammadٍ SAW, melihat Rabb-nya, maka orang itu telah melakukan kebohongan yang besar atas Nama Allah.”

Adapun orang² kafir, mereka tidak akan bisa melihat Allah SWT selama²nya, begitu juga di akhirat nanti, sebagaimana firman-Nya:

كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ     

 Kalla innahum 'an rabbihim yauma idzin lamahjuubun.

“Sekalipun tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar² terhalang dari (melihat) Rabb mereka.” [Al-Mu-thaffifin: 15]

Ayat ini dijadikan dalil oleh Imam asy-Syafi’i rahimahullah dan lainnya bahwa ahli Surga akan melihat wajah Alla Azza wa jalla. Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

فَلَمَّا أَنْ حُجِبُوْا هؤُلاَءِ فِي السَّخَطِ كَانَ فِي هَذَا دَلِيْلٌ عَلَى أَنَّهُمْ يَرَوْنَهُ فِي الرِّضَا.   

  Falamma anhujibuu Ha ula-i fissa khathi kana fii Hadza dalil, 'ala annahum yaraunahu fiiridho.

“Tatkala Allah menghijab (menghalangi) orang kafir dari melihat Allah dalam keadaan murka, maka ayat ini sebagai dalil bahwa wali-wali Allah (kaum Mukminin) akan melihat Allah dalam keadaan ridha.”[6]


File PDF

Materi Khotbah oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH 

Ukuran kertas A4, pon huruf 9, pon arab 14

 Silahkan dipergunakan untuk konsep khotbah anda dimanapun berada, sebelumnya kami mohon keikhlasan anda untuk membantu SUBSCRIBE channel Youtube kami : Ustadz Riyan Prayoga SH 


File PDF nya silahkan klik link dibawah ini:


Unduh disini


Password: A1960

19 Oktober 2021

PENJELASAN QOSAD, TA'RUDH, TA'YIN, JUNUB, SIAPA SEBENARNYA LAKI² DAN PEREMPUAN, KAJIAN ISLAMI MENDALAM oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH

 


PENJELASAN QOSAD, TA'RUDH, TA'YIN, TAKBIRATUL IHRAM DAN JUNUB, SIAPA LAKI² DAN SIAPA PEREMPUAN.

        Oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 


1. QOSAD

Adapun sebenar-benar Qosad itu Sebenar-Benar Niat. Niat itu yang tiada huruf dan suara, itulah yang Sebenar-Benar Niat. Yang ada huruf dan suara itu bukannya Niat yaitu Adam. Yang sebenar-benar tiada huruf dan suara itu, itulah Zat ALLAH Ta’ala, itulah Niat Yang Sebenar-Benarnya. Dan asal Niat dan tempat Niat pun inilah yang Niat, Berniat Sebenar-Benar Tuhan Mutlaq Yang Bersifat Zat WAJIBUL WUJUD KHOLIQUN NAS  lagi Bersifat Kamil.


2. TA’RUDH

Adapun Ta’rudh itu menyatakan Fardhu. Adapun sebenar-benar Fardhu itu Tajalli Sifat ALLAH, artinya Nyata ALLAH, yaitu Nur Muhammad, A’yanu Thabitah pun ia, Wujud Idhofi pun ia, Insan Kamil pun ia. Inilah ialah (Dialah) Yang Sebenar-Benar Fardhu.


Asal Fardhu itu Ruh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Semulia-mulia tempat Tajalli sekalian Nabinya. Ruh Adam itulah sebenar-benar dikatakan asal Fardhu yang sebenarnya. Kerana sekalian Nyawa itu Tajalli daripada Nur Muhammad. Tersebutlah di dalam Hadits 


“Ana Minallahi Min Nuur, Al-‘Aalamiina Minnii” 


yang bermaksud “Aku daripada ALLAH dan sekalian Jisim Alam itu daripada Aku”. Tersebut juga 


“Ana Minallahi Wal Ambiya'u Minni"


maksudnya “Aku daripada ALLAH dan sekalian Ambiya' itu daripada Aku”. 

Dan lagi “Ana Minallahi Wal Mu'miniina Minnii” 

maksudnya “Aku daripada ALLAH dan sekalian Mu'min daripada Aku”.


Itulah sebabnya dikatakan Muhammad itu Abul Arwah (Bapa Sekalian Nyawa) dan Adam Abul Basyar (Bapa Sekalian Tubuh). Inilah yang dikatakan Sebenar-Benar Fardhu pada kita. (Nyawa) kerana itu memerintahkan dan Tajalli nyata gerak Tubuh oleh Nyawa. Tiada gerak Nyawa maka tiada gerak Badan.


3. TA’YIN.

Adapun Ta’yin itu menyatakan Fardu Dzohor dan Asar dan yang lain-lainnya. Adapun maksud sebenar-benar itu nyata itu Af’al ALLAH pada Jasad Adam, yaitu Tubuh kita yang kasar. Inilah Sebenar-Benar Ta’yin dan Sebenar-Benar Nyata.


• BAB TAKBIRATUL IHRAM.


Adapun Takbiratul Ihram itu hendaklah kita hadirkan Hati kita seluruhnya kepada Zat ALLAH Ta’ala dahulu. (LAA) daripada Takbir tatkala Qamah itu diniatkan di dalam Hati kita pulangkan sekalian Panca Indera yang dipinjamkan kepada kita. Demikian Niat “Tiada Pendengarku Hanya Ia, Tiada Penglihatanku Hanya Ia, Tiada Gerak Dan Diamku Hanya Ia, Tiada Di Atas Dan Ke Bawah Hanya Ia, Tiada Di Kanan Dan Kiri, Tiada Hampir Tiada Jauh, Tiada Di Dalam Dan Di Luar, Tiada Ada Bandingan, Hanya Ia Tiada Hamba”.


• BAB HAKIKAT JUNUB


Bab ini menyatakan yang bernama Junub itu. Adapun yang bernama Junub yang sebenarnya itu maka terlalu amat mulia pada ALLAH Ta’ala pada masa tetap di dalam ‘IlmuNya lagi yang bernama Nur Ma’lumat ALLAH artinya cahaya yang amat limpah di dalam ‘IlmuNya tatkala dikeluarkan Ruh sertanya Nur ‘Ali namanya yaitu cahaya yang amat tinggi. Maka tatkala Ruh itu dimaujudkan kepada lembaga Adam ‘Alaihis Salam, Nur Tanziah (Cahaya Suci) namanya.


Adapun seperti Firman ALLAH SWT: 

“Al Insaanu Sirrii Wa Ana Sirruhu”


Artinya: “Manusia itu adalah rahsiaKu dan Aku adalah rahsianya”.


Sabda Rasulullah SAW:

“Man ‘Arofa Haqiqatu Junuubahu Minal A’laa Imma Fis Samaawaati Wal Ardh”


( Bersambung ke halaman 2 dibawah ini, Lalu Pilih Komunitas ) 

Buka Youtube : HABIB ALMUZAKKI kemudian Pilih Komunitas

         Lihat pada Gambar





10 Oktober 2021

JAGA DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA oleh Ustadz Riyan Prayoga SH

 JAGA DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA


Hadirin Jama'ah Jum'at rahimakumullah, 

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar² takwah, 

Dalam artian menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.    

Mari kita perbaiki Akidah & Akhlaq kita, HABLUMMINALLAH WAHABBLUM MIANNAS (Hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia).     

Mari kita ajak seluruh keluarga kita, anak dan isteri maupun keluarga kita yg lain untuk selalu menjalankan perintah²  Allah sebagai wujud kita menjalankan salah satu perintah Allah untuk menyelematkan keluarga kita. 


Yang termaktub dalam Al Qur an : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً

“Wahai orang-orang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka” (Qs. At-Tahrim ayat 6). 


Mari kita jalankan perintah Allah dengan amanah dan menggunakan akal, Jangan sampai ada kata : 

"anakku!!!!,  shalatlah engkau,,,,, baik pak.....!, tapi kenapa bapak tidak shalat? " 


Ini yg disebut oleh dalam firman-Nya : 

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Mengapa kamu menyururuh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu sendiri tidak melakukannya, padahal kamu membaca Al Kitab, Mengapa tidak kamu pergunakan akalmu.

(QS. Albaqarah; 44). 


Manusia diciptakan oleh Allah paling sempurna diara makhluk, yakni diberi Akal

jika manusia tidak menggunakan akalnya maka derajatnya sama seperti makhluk yg berkaki 4. 


Hadirin Jama'ah jum at rahimakumullah

Didalam mengajak keluarga kita beribadah tidaklah semudah membalikan telapak tangan, tentu saja akan banyak cobaan & rintangannya, 

Pada ayat selanjutnya Allah memberikan petunjuk : 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ 

Dan mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'


Pada ayat yang lain Allah menegaskan: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. 


Hadirin jama'ah shalat jum at rahimakumullah. 

Ahirnya semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua agar dapat melaksanakan ibadah dengan istiqomah, Aamiin. 


Demikianlah khotbah singkat kita pada jum at ini, mudah²  ada manfaatnya dan mohon maaf atas salahnya.

 ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠّٰﻪُ ﻟِﻲْ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ¤ ﻭَﻧَﻔَﻌَﻨِﻲْ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍْﻵﻳَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺬِّﻛْﺮِ ﺍﻟْﺤَﻜِﻴْﻢِ ¤ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّّهُ هوَالسَّمِيعُ الْعَلِيْم ¤ وَﻗُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ¤


Penulis/Penyusun : 

Ustadz Riyan Prayoga SH 


Download PDF JAGA DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA, oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH


Jika Artikel ini bermanfaat untuk anda, Mohon SUBSCRIBE YouTube Admin : Klik Disini

       

Baca Juga :

KISAH - KISAH TELADAN YANG BIKIN MENANGIS


14 September 2021

HATI YANG SAKIT MENURUT AL QUR AN oleh Ustadz Riyan Prayoga SH

 


HATI YANG SAKIT  MENURUT  AL-QUR AN               

 
Sebagai manusia kita semua tentu perna merasakan sakit, itu disebut sakit jasmani. Pada kesempatan ini kita akan mengupas tentang HATI YANG SAKIT.


1. Hati yang Berpenyakit
Yaitu hati yang tertimpa penyakit seperti keraguan, kemunafikan dan suka memuaskan syahwat dengan cara yang haram.
               
فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ

               
“Sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.”
(QS.al-Ahzab:32)
               
2. Hati yang buta
Yaitu hati yang tidak dapat melihat dan menemukan kebenaran.
               
فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
               

“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS.al-Hajj:46)
               
3. Hati yang Alpa
Yaitu hati yang lalai dari Al-Qur an. Karena terlalu disibukkan dengan hal-hal duniawi dan syahwat yang menyesatkan.
               
لَاهِيَةً قُلُوبُهُم
               
“Hati mereka dalam keadaan lalai.” (QS.al-Anbiya’:3)
               
4. Hati yang berdosa
Yaitu hati yang menutupi kesaksian atas sebuah kebenaran.
               
وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُه

               
“Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan kesaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya.” (QS.al-Baqarah:283)
               
5. Hati yang sombong
Yaitu hati yang congkak dan enggan mengakui Ke-Esa an Allah.
Ia semena-mena melakukan kedzaliman dan permusuhan.
               
كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
               

“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.” (QS.Ghafir:35)
               

6. Hati yang kasar
Yaitu hati yang tidak memiliki kasih sayang dan belas kasihan.
               
وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِك
               
“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”
(QS.Ali Imran:159)
               
7. Hati yang Terkunci
Yaitu hati yang tidak mau mendengarkan hidayah dan enggan merenungkannya.


Demikianlah semoga kita semua dijauhkan dari penyakit hati ini.



PENYUSUN : USTADZ RIYAN PRAYOGA SH

YOUTUBE   : IBNU SABIL ALFAQIH

01 September 2021

NIKMAT ISLAM DAN AL QUR AN oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH


 NIKMAT ISLAM DAN AL QUR AN

Allah SWT memerintahkan kita untuk bergembira dengan dua perkara. Yang pertama adalah karunia Allah dan yang kedua adalah rahmat Allah SWT. Firman Allah :

قُلْ بِفَضْلِ اللَّـهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٥٨﴾

“Katakan wahai Muhammad, dengan karunia dan rahmat Allah hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan dari kehidupan dunia.” (QS. Yunus: 58)

Para ulama tafsir ketika menafsirkan ayat ini bahwa yang dimaksud dengan karunia Allah adalah Islam dan yang dimaksud dengan rahmat Allah adalah Al-Qur’an. 

Maka Allah memerintahkan kita untuk bergembira dengan dua perkara.

PERTAMA: NIKMAT ISLAM

Islam adalah merupakan syarat seseorang untuk masuk ke dalam surga. Sebagaimana Nabi SAW bersabda ketika menyebutkan tentang surga:

إِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ

“Sesungguhnya surga itu tidak ada yang memasukinya kecuali jiwa yang muslim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nikmat Islam adalah merupakan nikmat yang sangat besar yang Allah berikan kepada seorang hamba. Karena dengan Islam lah Allah menerima amalannya, dengan Islam lah Allah SWT meninggikan derajatnya, dengan Islam Allah SWT menangkan di atas seluruh agama. 

Allah berfirman:

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ﴿٣٣﴾

“Dialah Allah yang telah mengutus RasulNya dengan membawa hidayah ilmu dan agama yang haq yang merupakan amal agar Allah memenangkan di atas seluruh agama. Walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS. At-Taubah: 33) 

Islam adalah merupakan agama satu-satunya yang Allah ridhai untuk kita. 

Allah berfirman:

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّـهِ الْإِسْلَامُ ۗ

“Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali-Imran: 19)

Allah berfirman:

…فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٨٥﴾

“…Siapa yang mencari agama selain Islam maka Allah tidak akan menerimanya dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali-Imran: 85)

Maka sungguh bergembira seorang hamba yang diberikan oleh Allah karunia Islam.

RAHMAT AL QUR AN


Sbagaimana firman Allah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ﴿٥٧﴾

“Wahai manusia, telah datang kepada kalian peringatan dari Rabb kalian, penyembuh apa yang ada di dalam dada kalian dan sebagai hidayah serta rahmat terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)

Dua perkara inilah (nikmat Islam dan Al-Qur’an) yang diperintahkan oleh Allah untuk bergembira dengannya.

هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“Islam dan Al Qur an Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan dari kehidupan dunia.“

Karena kehidupan dunia seringkali melalaikan. Seseorang dengan banyaknya kesenangan dunia seringkali ia lupa kepada Allah.

Berapa banyak orang-orang yang diberikan oleh Allah keluasan rezeki ternyata dia

 menjadi hamba-hamba yang tidak bersyukur kepada Allah dan justru ia kufur kepada Allah, dan dia sombong di hadapan makhluk² Allah.

Berapa banyak orang-orang yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dunia ternyata dunia menjadikan dia berpaling dari agama Allah SWT.

26 Agustus 2021

UCAPAN SEMOGA HUSNUL KHATIMA KETIKA ADA YANG MENINGGAL TIDAKLAH TEPAT - Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH



UCAPAN SEMOGA HUSNUL KHATIMAH BUKAN UNTUK ORANG MENINGGAL DUNIA

Artikel Kajian Islami Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH.


Sering kali saat ada berita dukacita/ meninggalnya seorang Muslim atau Muslimah, banyak di antara masyarakat kita yang mengucapkan kata-kata doa baginya, “Semoga husnul khatimah.” Ucapan doa semacam ini tampaknya telah menjadi kebiasaan di masyarakat kita.


Perlu di ingat....!! Bahwah Doa adalah menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam. Disebutkan dalam sabda Nabi SAW, ”Doa itu ibadah” (HR Al-Bukhârî dan ashhâbus sunan).

Beliau juga bersabda, ”Doa adalah intisari ibadah” (HR At-Tirmîdzî dari Anas bin Mâlik). Rasulullah juga bersabda, ”Sungguh doa itu pedang (senjata) orang mukmin” (HR Abû Ya‘lâ).


Oleh karena itu, Syekh Muhammad ‘Alî As-Sâyis dalam kitabnya Tafsîr Âyâtil Ahkâm (Kairo, Muassasat al-Mukhtar: 2001, juz I, halaman 79), menegaskan pandangan ulama bahwa ”Doa itu tingkatan terpenting dalam ‘ubûdiyyah (ketaatan kepada Sang Khaliq).”


Selanjutnya, begitu pentingnya doa itu, Islam telah mengajarkan tuntunan berdoa, baik doa yang berkaitan dengan aktifitas individu sehari-hari, untuk diri sendiri dan keluarga, dan doa yang diperuntukkan bagi orang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.


BAGAIMANA TUNTUNAN ISLAM KETIKA ADA SESEORANG YANG MENINGGAL DUNIA?


Ketika ada seseorang yang meninggal dunia, atau mendengar kabar ada yang meninggal dunia maka disunahkan untuk mengucapkan kalimah: 

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya kami kembali”


Kemudian kita disunahkan berta‘ziyah, yakni mendoakan bagi keluarga mayit agar diberikan pahala, kebaikan dalam masa sedih atau dukanya dan diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah, dan tentu saja mendoakan maghfirah (ampunan) bagi si mayit.


DOA YANG TEPAT KETIKA ADA YANG MENINGGAL

Untuk doa yang tepat ketika ada seseorang yang meninggal dunia adalah kandungan doa ta‘ziyah. Ta‘ziyah berarti mendoakan kesabaran dan menyebutkan sesuatu yang bisa menghibur orang yang sedang berduka, meringankan kesedihannya dan membantu terhadap musibah yang dialaminya.


Doa yang diperuntukkan bagi seorang Muslim yang meninggal dunia pada dasarnya berisi doa, sebagaimana doa yang dibaca dalam shalat jenazah, yaitu permohonan ampunan, rahmat (belas kasih), dan penghapusan dosa, sebagai berikut ini:

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ...

Artinya, ”Ya Allah curahkanlah ampunan kepadanya, limpahkanlah rahmat (kasih sayang) padanya, maafkanlah dia, dan hapuskanlah dosa nya...”


Dengan demikian, ucapan dukacita yang lebih tepat disampaikan ketika ada seorang Muslim atau Muslimah yang meninggal dunia adalah ucapan berisi doa agar almarhum/almarhumah diberikan ampunan dan rahmah Allah Ta‘ala, dan agar keluarganya (yang beragama Islam) yang ditinggalkan tersebut diberikan pahala dan kesabaran.


Intinya kita dianjurkan untuk mendoakan kebaikan, berupa ampunan dan rahmat bagi si mayit (Muslim/Muslimah), dan mendoakan agar keluarganya (yang beragama Islam) diberikan kesabaran dan pahala dalam menghadapi dukacita yang menimpanya.


ADAPUN UCAPAN HUSNUL KHATIMAH TEPATNYA UNTUK ORANG YANG MASIH HIDUP


Ucapan semoga husnul khatimah itu lebih tepat diperuntukkan bagi orang yang belum meninggal dunia, misalnya yang sedang sakit keras, dan disampaikan kepada keluarganya, agar ketika ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah (wafat/meninggal dalam keadaan yang baik).


Adapun orang yang sudah meninggal baik wafat dalam keadaan baik atau dalam keadaan tidak baik, itu semua sudah terjadi, untuk apa di doakan Husnul Khatimah, karna sudah jadi mayyit dan tidak akan meningal lagi.


JADI JELASNYA DOA "HUSNUL KHATIMA" UNTUK ORANG YANG BELUM MENINGGAL

Misalnya kita mendoa kan orang lain atau diri Sendiri


يَا اللهُ بِهَا يَا اللهُ بِهَا يَا اللهُ بِحُسْن الخَاتِمَةِ

Ya Allah dengan-Mu Ya Allah dengan-Mu

Ya Allah akhirkan hidup kami dengan ahir yang baik.


 أَسْأَلُك رِضَاك بِ حسن الخاتمة

Ya Tuhanku ridhoilah aku dengan ahir hidup yang baik.

وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك سوء الخاتمة 

Dan aku berlindung dari muka-Mu serta ahir hidup yang tidak baik.


KETERANGAN

- Saat ajal baik, Sakaratul maut baik, mati dalam keadaan baik, ahir napas/hidup baik, disebut: HUSNUL KHATIMA.

- Dan jika sebaliknya maka disebut: SU'UL KHATIMA


Demikianlah artikel singkat ini semoga ada manfaatnya dan mohon  maaf atas kekurangannya.




PENULIS : Ustadz Riyan Prayoga SH

Youtube  : IBNU SABIL AL FAQIH






19 Agustus 2021

SEMBILAN WASIAT RASULULLAH SAW, Artikel Oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH

 


📜 SEMBILAN WASIAT RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM.


Abu Darda radhiallahu 'anhu bercerita:


أَوْصَانِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِتِسْعٍ


"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mewasiatkan aku sembilan perkara:


لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا وَإِنْ قُطِّعْتَ أَوْ حُرِّقْتَ،


(1) Janganlah menyekutukan Allah, walau resikonya lehermu akan di penggal atau akan di bakar.


وَلَا تَتْرُكَنَّ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ مُتَعَمِّدًا، وَمَنْ تَرَكَهَا مُتَعَمِّدًا بَرِئَتْ مِنْهُ الذِّمَّةُ،


(2) Jangan sekali-kali engkau meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja, barangsiapa yang meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja, maka Allah akan berlepas diri darinya.


وَلَا تَشْرَبَنَّ الْخَمْرَ؛ فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ،


(3) Jangan engkau minum khamr, karena khamr adalah pintu segala keburukan.


وَأَطِعْ وَالِدَيْكَ، وَإِنْ أَمَرَاكَ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ دنياك؛ فاخرج لهما،


(4) Taatilah kedua orangtuamu. Bahkan seandainya orangtuamu memintamu untuk menyerahkan seluruh hartamu, serahkanlah pada keduanya.


ولاتُنَازِعَنَّ وُلَاةَ الْأَمْرِ، وَإِنْ رَأَيْتَ أَنَّكَ أَنْتَ،


(5) Janganlah memberontak kepada Ulil Amri, walau engkau tahu kamu dalam posisi yang benar.


وَلَا تفرِر مِنَ الزَّحْفِ؛ وَإِنْ هَلَكْتَ وَفَرَّ أَصْحَابُكَ،


(6) Jangan lari dari medan pertempuran, walau kau akan terbunuh dan sekalipun temanmu yang lain melarikan diri.


وَأَنْفِقْ مِنْ طَولك عَلَى أَهْلِكَ،


(7) Nafkahkan keluargamu dari sebagian harta yang engkau miliki.


وَلَا تَرْفَعْ عَصَاكَ عَنْ أَهْلِكَ،


(8) Jangan mengangkat tongkat dari keluargamu (maksudnya jangan diam saat melihat kemungkaran yang terjadi pada keluargamu -pent) dan

وَأَخِفْهُمْ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ


(9) Ajarkanlah keluargamu untuk takut kepada Allah Azza wa Jalla.


Oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH


••○○❁❁○○••

16 Agustus 2021

SUDAH SAAT NYA KITA BERUBAH, KATA MUTIARA ISLAMI PENYEJUK JIWA, oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH

 


INDAHNYA BERMUHASABAH


Meski HATI mudah berubah tetaplah kita ISTIQAMAH
Meski RASA mudah goyah jangan pernah tinggalkan SAJADAH
Meski JIWA dilanda gundah pantang untuk MENYERAH


💦Berharap langkah tak salah arah
Semarakkan hari dengan wajah cerah
Hiasi diri dengan sikap ramah
Semoga hidup kita penuh berkah
Mendapatkan ridho 
 dan hidayah

Hingga dapatkan akhir yg indah


🔥Inilah hikmah dari momentum HIJRAH
Mari segera berubah menjadi pribadi yang kaffah


💦Sahabat ku.
Sudah saatnya kita berbenah, sebelum jasad kita punah.
Sebelum hidup berakhir sudah
Saling mengingatkan agar bertambah berkah
Hingga kita bisa bersama tinggal di Jannah.


💦Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu dari nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam bahwasanya beliau biasa membaca doa berikut:


«اللهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي، وَخَطَئِي وَعَمْدِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا

15 Agustus 2021

UJUB ITU DATANG TANPA DISADARI (khotbah jum'at singkat) oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH


UJUB ITU DATANG DENGAN DIAM-DIAM TANPA KITA SADARI


Ujub berbeda dengan Riya' kadangkala RIYA' dapat dihindari, tapi Ujub masih ada.


Contoh :

Kita shalat tahajjud diam-diam, tidak ada yang tahu dan tidak kita ceritakan pada orang lain, dengan harapan agar tidak Riya'. Maka saat kita tidak menceritakan amalan kita, kita berhasil menghindari Riya'. Semata-mata kita beribadah karena ALLAH Ta'ala, bukan karena ingin dipuji orang lain.


Jangan cepat berpuas diri dulu, karena syaitan terus berusaha menggelincirkan kita. Tiba-tiba dalam hati berkata-kata, karena muncul rasa bangga terhadap diri sendiri. "Hebat aku ini, bisa bangun setiap malam, tidak pernah ketinggalan shalat tahajjud, sementara orang lain tertidur pulas".


Saat hati berkata begitu, itulah yang dinamakan Ujub. Walaupun berhasil untuk tidak Riya', tetapi masih belum berhasil untuk tidak Ujub. Ujub adalah perasaan kagum atas diri sendiri. Merasa diri hebat, berbangga diri, terpesona dengan kehebatan diri.


Ujub adalah penyakit hati yang paling tersembunyi. Perasaan Ujub bisa datang dalam berbagai bentuk. Diantaranya :


√ Orang yang rajin ibadah merasa kagum dengan ibadahnya.

√ Orang yang berilmu, kagum dengan ilmunya.

√ Orang yang cantik, kagum dengan kecantikannya.

√ Orang yang mengelola majlis Taklim kagum dengan banyaknya jamaah dan mampu menghadirkan ustadz-ustadz yang menjadi pematerinya.

√ Orang yang dermawan, kagum dengan kebaikannya.

√ Orang yang berdakwah, kagum dengan dakwahnya.


Sufyan At-Tsauri mengatakan : "Ujub adalah 

perasaaan kagum pada dirimu sendiri, sehingga kamu merasa bahwa kamu lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dibanding orang lain".


Padahal semua kelebihan yang kita dapatkan semata mata dari ALLAH Ta'ala. Karena itu selayaknya kekaguman hanyalah kepada ALLAH Ta'ala, bukan kepada diri sendiri. Dan ingatlah syaitan akan selalu menggiring manusia untuk masuk ke dalam fikiran berbangga kepada diri sendiri, agar amalan manusia tidak mendapat nilai.


Imam Nawawi Rahimahullah berkata :

 "Ketahuilah bahwa keikhlasan niat terkadang dihalangi oleh penyakit ujub. Barangsiapa ujub dengan amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya". (Syarh Arba’in).


Naa'udzu billaahi min dzalik....

Jauhi sifat Ujub, jadikan amalan kita 100% karena pengabdian kepada ALLAH Ta'ala.


BAGAIMANA CARA MENGURANGI SIFAT UJUB..... ?


1). Setiap kali terbetik di hati tentang kehebatan diri, segera istighfar memohon ampun kepada ALLAH Ta'ala.


2). Mengganggap semua kelebihan adalah milik ALLAH Ta'ala.


3). Berdoa mohon bantuan ALLAH Ta'ala, agar hati kita bisa beribadah dengan ikhlas.


قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ


"Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, Tuhan semesta alam". (QS. Al An'am : 162)


Semoga menjadi ilmu bermanfaat dan semoga ALLAH Ta'ala membantu kita mengikis penyakit ujub yang ada di hati,


يالله بالتوفيق حتى نفيق ونلحق الفريق⁣

Mudah-mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa di golongkan dengan orang-orang sholeh...⁣"


ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ




13 Agustus 2021

PENJELASAN TENTANG DOA SAPU JAGAD


رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

.

RABBANAA AATINAA FIDDUNYAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BANNAAR.

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di

dunia, juga kebaikan di akhirat. Dan

peliharalah kami dari azab neraka “. (QS.

Albaqarah: 201)

*

Ini biasa di sebut Do'a SAPU JAGAD.

Kalau di lihat dari maknanya, mungkin aja maksudnya:

" Kita hidup di dunia ini butuh keseimbangan antara Dunia dan Akhirat ".

Kita di dunia butuh makan untuk kelangsungan hidup, untuk memberi nafkah keluarga, dll.

Juga kita membutuhkan bekal untuk kelanjutan hidup setelah di dunia,,,,

" Kadang juga ada yang berpendapat dahulukan Akhirat dari pada Dunia ".

Itu juga pendapat yang bisa juga di terima dengan akal.

Tapi kebanyakan yang saya lakukan adalah mendahulukan dunia,,,,

➽ 

Mengapa demikian? : 

karna saat ini saya masih ada didunia belum di ahirat. 

➽ 

Sebagaimana pada ayat diatas FIDDUNYA HASANAH WAFIL AHERATI HASANAH (kebaikan dunia dan kebaikan aherat). 

Dunia adalah tempat kita menanam dan diaheratlah kita memetiknya. 

tanpa kita menanam kita takan bisa memetik, Apa yg kita tanam itulah yg akan kita petik. 

➽ 

Saudaraku..!!! Pepatah bijak mengatakan: KEJARLAH DUNIA TAPI JANGAN LUPAKAN AHERAT. 

nah disini jelas bahwah kita kejar dunia, namun kita jangan lupakan aherat, sebab itulah yg akan jadi batasan dan ukuran tindak tanduk dan tingkah laku kita, jika kita akan melalukan dunia maka kita akan berfikir: dunia akan kita lakukan tapi bagai manakah kelak di aherat. apa yg akan terjadi  di aherat kelak  jika kita melakukan ini didunia. 

➽ 

Ingatlah, dengan ingat aherat maka kita tdk akan gegabah melakukan tindakan dunia. 

Saudaraku!!! , 

kalau kita mendahulukan Aherat tentu tidak akan bisa sebab kita tak bisa ke aherat sesuka hati kita dan kita belum perna ke aherat. 

Dan perlu kita sadari bahwa sangat banyak ayat Al Qur'an yg menyatakan mulailah dari dunia baru aherat. 

seperti: 

"SALAMATAN FIDDUNYA WAL AHERAH" 

(perhatikan, dulu dunia apa aherat). 

➽ HADZAL BALA' IDDUNYA WA AZABIL AHIRAH. 

➽ SYARAT DUNYA WA SARRABAL AHIRAH. 

- DLL. 

Kesimpulan: 

Berusahalah apapun di dunia tapi jangan lupakan aherat sebab  takan selamanya kita didunia dan aheratlah tempat kita kekal abadi.

➽ 

Sahabat!!! sampai disini dulu kupasan kali ini mohon maaf bila tidak sependapat atau ada kata maupun Text yg kurang tepat, Insya Allah nanti kita akan bahas " 3 AMALAN YG SANGAT DICINTAI ALLAH" insya Allah.

12 Agustus 2021

MAROTIBUN NAFSI - NAFSU YANG ADA PADA MANUSIA oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH


✿✮✮✮ MAROTIBUN - NAFSI ✮✮✮✿

Artikel Khotbah Oleh : Ustadz Riyan Prayoga SH 


Marotibun- nafsi”. Tempat-tempat dimana nafsu ini bersemayam ini dinamakan  “LATHIFAH”, 

yaitu sebuah titik halus dalam diri kita yang keberadaannya tersebar.

Berikut penjelasan  tentang nafsu, tempat dan tentara-tentaranya: 


(1) NAFSU AMMAROH 


Nafsu Ammaroh tempatnya adalah “ash-shodru” artinya dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Bukhlu artinya kikir atau pelit

2. Al-Hirsh artinya tamak atau rakus

3. Al-Hasad artinya hasud

4. Al-Jahl artinya bodoh

5. Al-Kibr artinya sombong

6. Asy-Syahwat artinya keinginan duniawi 


Allah sebutkan jenis nafsu ini dalam surat Yusuf,

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ


“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53).

 

(2) NAFSU LAWWAMAH


Nafsu Lawwamah tempatnya adalah “al-qolbu” artinya hati, tepatnya dua jari di bawah susu kiri. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Laum artinya mencela

2. Al-Hawa artinya bersenang-senang

3. Al-Makr artinya menipu

4. Al-’Ujb artinya bangga diri

5. Al-Ghibah artinya mengumpat

6. Ar-Riya’ artinya pamer amal

7. Az-Zhulm artinya zalim

8. Al-Kidzb artinya dusta

9. Al-ghoflah artinya lupa 


Allah Sebutkan Napsu ini dalam Al Qur'an Surat : Al - Qiyamah : 2

وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ


“Aku bersumpah dengan menyebut nafsu lawwamah.”


(3) NAFSU MULHIMAH 


Nafsu Mulhimah tempatnya adalah “Ar-ruh” tepatnya dua jari di bawah susu kanan. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. As-Sakhowah artinya murah hati

2. Al-Qona’ah artinya merasa cukup

3. Al-Hilm artinya murah hati

4. At-Tawadhu’ artinya rendah hati

5. At-Taubat artinya taubat atau kembali kepada Alloh

6. As-Shobr artinya sabar

7. At-Tahammul artinya bertanggung jawab 


(4) NAFSU MUTHMAINNAH 


Nafsu Muthmainnah tempatnya adalah “As-Sirr” artinya rahasia, tepatnya dua jari dari samping susu kiri kea rah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Juud artinya dermawan

2. At-Tawakkul artinya berserah diri

3. Al-Ibadah artinya ibadah

4. Asy-Syukr artinya syukur atau berterima kasih

5. Ar-Ridho artinya ridho

6. Al-Khosyah artinya takut akan melanggar larangan 


Itulah jiwa yang tenang karena iman, amal soleh, dan ketaatan kepada Rabnya.


Allah berfirman,

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ


(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Ra’du: 28)


(5) NAFSU RHODIYAH 


Nafsu Rhodiyah tempatnya adalah “Sirr Assirr” artinya sangat rahasia, tepatnya di jantung yang berfungsi menggerakkan seluruh tubuh. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Al-Karom artinya

2. Az-Zuhd artinya zuhud atau meninggalkan keduniawian

3. Al-Ikhlas artinya ikhlas atau tanpa pamrih

4. Al-Waro’ artinya meninggalkan syubhat

5. Ar-Riyadhoh artinya latihan diri

6. Al-Wafa’ artinya tepat janji 


(6) NAFSU MARDHIYAH 


Nafsu Mardhiyah tempatnya adalah “Al-khofiy” artinya samar, tepatnya dua jari dari samping susu kanan ke tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Husnul Khuluq artinya baik akhlak

2. Tarku maa siwalloh artinya meninggalkan selain Alloh

3. Al-Luthfu bil kholqi artinya lembut kepada makhluk

4. Hamluhum ‘ala sholah artinya mengurus makhluk pada kebaikan

5. Shofhu ‘an dzunubihim artinya mema’afkan kesalahan makhluk

6. Al-Mail ilaihim liikhrojihim min dzulumati thoba’ihim wa anfusihim ila anwari arwahihim artinya mencintai makhluk dan cenderung perhatian kepada mereka guna mengeluarkannya dari kegelapan (keburukan) watak dan jiwa-jiwanya ke arah bercahayanya ruh-ruh mereka. 


(7) NAFSU KAMILAH 


Nafsu Kamilah tempatnya adalah “Al-Akhfa” artinya sangat samar, tepatnya di tengah-tengah dada. Adapun pasukan-pasukannya sebagai berikut :

1. Ilmul-yaqiin

2. Ainul-yaqiin

3. Haqqul-yaqiin 


Dan tidak ada jalan yang terbaik untuk membersihkan segenap nafsu ini selain dzikr. Oleh karena itu, para ulama thoriqoh mengajarkan metode dzikir terutama dzikir nafi itsbat (laa ilaaha illallah) yang tekniknya mengatur aliran dzikir ke seluruh lathifah-lathifah


“ILAAAHI…. ANTA MAQSHUUDII WA RIDHOOKA MATHLUUBII… A’THINII MAHABBATAKA WA MA’RIFATAK”


Penulis dan Penyusun :

Ustadz Riyan Prayoga SH


Youtube :

IBNU SABIL AL FAQIH


10 Agustus 2021

KISAH SEDEKAH SEPOTONG ROTI MENGALAHKAN TAUBAT 70 TAHUN Oleh: Ustadz Riyan Prayoga SH

KISAH SEPOTONG ROTI MENJADI SEBAB PENEBUS DOSA

═══════════════════════ 

Abu Burdah bin Musa Al-Asyari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: "Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti." 


Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan.

 Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri.

 Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, dan meninggalkan tempat ibadahnya itu, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan sholat dan bersujud kepada Allah terus menerus ia sangat menyesali perbuatan dosanya tersebut, 


Dan dia selalu berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT dengan doa: 

"YA ALLAH SUNGGUH AKU MENYESAL ATAS PERBUATANKU, AMPUNILAH DOSAKU DAN TERIMALAH TAUBATKU, AKU MEMOHON PADA-MU JIKA ENGKAU TELAH MENERIMA TAUBATKU MAKA WAFATKANLAH AKU"


70 tahun sudah ia melakukan doa ini namun belum ada tanda-tanda bahwah taubatnya diterima Allah.


Hingga akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin,

 Sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu.

 Rupanya di samping pondok tersebut hidup seorang pendita yang setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa bungkus roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebungkus roti.

 

Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian, 

 Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: 

"Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku." 

Orang yang membagikan roti itu menjawab: "Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu bungkus roti." 

Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi. 


Dan ia berkata : "Sungguh aku sangat lapar tapi demi Allah Ambilah roti ini untukmu" 


Seketika itu juga malaikat maut telah mencabut nyawanya Atas Perintah Allah SWT.


Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam.

 Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. 


Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebungkus roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebungkus roti tersebut dapat mengalahkan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu.


Kepada anaknya Abu Musa berkata: "Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebungkus roti itu!" bahwasanya pahala sedekah untuk fakir miskin yang membutuhkan itu sagatlah besar.



PENULIS : ustadz Riyan Prayoga SH

Youtube  : IBNU SABIL AL FAQIH